HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjend Senat Mahasiswa Universitas Paramadina, M. Afiq menilai, sikap cawe-cawe Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang turut campur tangan dalam kontestasi sirkulasi elit 2024 mendatang hanya untuk melanggengkan kekuasaannya dalam mengamankan persoalan hukum yang menantinya setelah tak lagi berkuasa.
“Cawe-cawe Jokowi dalam Pemilu 2024 hanya untuk melanggengkan kekuasaanya saja. Hal ini juga membuat isu-isu penting yang menyengsarakan rakyat kian redup. Publik disibukkan oleh drama politik elit oligarki yang menjijikkan saling jegal-jegal kepentingan dalam partai maupun instrumen kekuasaan seolah isu penting bagi masyarakat,” tutur Afiq di Jakarta, Rabu (9/8).
M.Afiq yang juga ketua BEM ini menegaskan, Jokowi dan elit lainnya yang bersekongkol lupa bahwa dosa-dosa mereka mesti mereka tebus. UU Cipta Kerja yang disahkan melalui tangan kekuasaan tirani Perpu, memberangus prinsip demokrasi bagi rakyat. Dampaknya kepentingan rakyat sesungguhnya diambil paksa.
“Kemudahan investasi dan hak-hak pekerja yang tidak mengakomodasi hak rakyat membuat dominasi elit oligarki makin kian langgeng,” tukas Afiq
“Mahasiswa dan buruh ingin kembali turun ke jalan blokade jalan untuk ingatkan bahwa tugas Jokowi bukan urus politik dan membiarkan publik sibuk drama politik menjijikkan,” ungkapnya
Afiq meminta Presiden Jokowi tanggung jawab untuk membayar dosanya mencabut UU Cipta Kerja yang berpihak pada kaum pemodal.
“Cabut UU Cipta Kerja! Dan menuntut Presiden Jokowi berhenti mengurusi pemilu 2024. Urusi rakyatmu!,” tandas Afiq.