Berita Holopis HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam atau Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Fadli Rumakefing kecewa dengan aksi sejumlah kader organisasi serumpunnya yang melakukan tindakan kurang elok, yakni melakukan pembakaran bendera PDIP dalam aksi unjuk rasa membela Rocky Gerung.

Apalagi, aksi yang dilakukan dengan membakar bendera partai itu sampai memicu polemik dan respons yang serius dari pihak partai PDI Perjuangan.

“Sangat disayangkan adanya insiden tersebut,” kata Fadli kepada Holopis.com, Rabu (9/8).

Dalam kesempatan ini, Fadli menegaskan bahwa HMI selalu mengajarkan sikap yang elegan dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada. Tidak dengan cara emosional dan melakukan penghinaan terhadap simbol organisasi mana pun.

“Sebagai kader dan aktivis HMI kita harusnya mengedepankan argumentasi, ide dan gagasan dalam menyikapi perbedaan pendapat yang ada dalam demokrasi,” ujarnya.

Terkait persoalan ini, Fadli juga meminta agar semua pihak tetap tenang, jangan sampai terprovokasi. Selain itu, ia pun meminta agar agar dalang atau aktor intelektual di balik peristiwa tersebut segera dicari agar bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Kedua belah pihak, baik PDIP dan HMI harus tetap tenang dan mencari otak intelektualnya, serta meminta pertanggungjawabannya. Jangan sampai HMI dan PDIP diadu domba dalam peristiwa ini,” tegasnya.

Terakhir, Fadli pun mengingatkan kepada semua kader HMI agar tidak mengulangi kesalahan seperti yang dilakukan oleh kader HMI Jakarta tersebut. Sehingga ruang gerak kader organisasi Hijau Hitam itu bisa lebih baik lagi ke depannya.

“Boleh-boleh saja demo membela Rocky Gerung, selama teman-teman meyakini bahwa apa yang diucapkan Rocky Gerung itu benar. Tapi harus kedepankan ide dan Gagasan sebagai insan akademis dengan cara yang intelektual, tutup Fadli.

Sebelumnya, sejumlah aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan diri HMI Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Cilosari, tepatnya di Jalan Cikini Raya depan KFC Cikini pada hari Jumat (4/8). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk reaksi dan dukungan kepada Rocky Gerung yang dilaporkan sejumlah kalangan termasuk PDIP.

Mereka menilai bahwa pelaporan PDIP terhadap Rocky Gerung yang dinilai mengujarkan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo adalah bagian dari pencideraan terhadap demokrasi, sehingga di dalam aksi tersebut, massa aksi meluapkan amarahnya dengan cara membakar bendera PDIP bersamaan dengan ban bekas.

“Mereka sangat arogan dan membahayakan demokrasi,” kata koordinasi aksi, Raja Rambe.