HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menyayangkan kejadian viral yang menampilkan arogansi TNI saat mendatani Polrestabes Medan pada beberapa waktu lalu.
Mahfud pun menegaskan, sangat menjadi ironis institusi TNI bisa melakukan intimidasi kepada pihak kepolisian hingga kemudian menjadi viral.
“Kalau berita benar, tentu ironi,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (7/8).
Meskipun begitu, sebagai langkah awal penanganan saat ini Mahfud telah memerintahkan Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (Irjen AD) untuk menangani persoalan itu.
“Untuk memastikan itu, Irjen AD perlu turun tangan. Tentu saja Polhukam akan kordinasi,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Rico Siagian mengklaim, kedatangan Mayor Dedi Hasibuan bersama puluhan prajurit TNI lainnya demi meminta penangguhan penahanan keluarganya berinisial AH atas kasus pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah.
“Intinya dari Mayor Dedi ingin menanyakan surat penangguhan yang mereka buat sudah sampai mana,” kata Rico.
Permintaan penangguhan penahanan yang langsung disampaikan kepada Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa itu pun diklaim dikabulkan karena sudah sesuai prosedur.
Mereka pun tidak terima jika kedatangan sejumlah rekan Mayor Dedi Hasibuan demi melakukan intimidasi ke aparat kepolisian