HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang paling berdampak terhadap fenomena iklim el nino. Pasalnya, kekeringan yang terjadi akibat el nino berpotensi menurunkan produktivitas pertanian.

Sebagai langkah antisipasi akan hal tersebut, Ombudsman Republik Indonesia meminta agar pemerintah menaikkan kuota dan anggaran pupuk bersubsidi di tahun ini, dari yang semula 9 juta ton menjadi 18 juta ton.

“Untuk mengantisipasi turunnya produktivitas pertanian akibat El Nino, Ombudsman meminta pemerintah menaikkan kuota pupuk bersubsidi menjadi 18 juta ton,” ucap Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (5/8).

Yeka pun memaparkan beberapa hasil penelitian menunjukkan, bahwa El Nino memberikan dampak yakni menurunkan produksi pangan dan peningkatan harga pangan.

Bukan tak mungkin, lanjut Yeka, penurunan produksi pangan tersebut akan memberikan dampak terhadap peningkatan inflasi dan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut Yeka, menambah kuota pupuk bersubsidi menjadi salah satu opsi yang perlu dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian pangan.

Dalam pembahasan mengenai transformasi kebijakan pupuk bersubsidi, salah satunya dia menggarisbawahi perlunya kebijakan ini disambungkan dengan upaya peningkatan jumlah Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Pupuk bersubsidi menyumbang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian pangan, yang kemudian dapat diserap oleh Bulog sehingga memenuhi target CBP secara nasional,” pungkasnya.