HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan kendala utama yang membuat proses pengiriman bantuan logistik ke korban kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah menjadi terhambat.
Masalah utama itu menurut Mahfud lebih kepada persoalan akses transportasi yang sangat terbatas.
“Ketika sudah masuk ke distrik tempat kejadian itu memang tergantung pada cuaca, cuacanya itu kadang kala berubah secara mendadak, sementara pesawat yang bisa masuk ke sana pesawat kecil, karena landasannya hanya 600 meter,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (3/8).
Selain itu, Mahfud pun membandingkan proses pengiriman itu juga sangat sulit meskipun sudah tiba di Puncak Pegunungan.
“Begitu mendarat itu juga tidak mudah, karena harus diantar lewat darat ke kampung-kampung yang terjal. Ada yang di ketinggian, ada yang di bawah, tidak seperti di Jawa di sana, orangnya berpencar-pencar dan itu harus diantar, dipikul, gendong,” jelasnya.
Mengenai gangguan dari KKB, Mahfud pun menyatakan hal itu tidak mungkin karena sudah ada kesepakatan dengan tokoh-tokoh warga setempat.
“Jadi gangguan dari pengacau keamanan itu tidak ada. Tinggal soal infrastruktur tadi, penerbangan, kemudian distribusi dari daerah ke daerah,” tutupnya.