HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak pengunduran diri Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi dan Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Asep Guntur Rahayu. Dengan begitu, Asep tetap berdinas di lembaga antikorupsi.
Demikian dikatakan Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri. Dikatakan Ali, Asep telah melayangkan surat pengunduran diri pada Senin (31/7). Berdasarkan kesepakatan pimpinan KPK, pengunduran diri Asep ditolak.
“Jadi tentang pak Asep jadi betul hari Senin dia berkirim surat ke pimpinan, hari ini tadi pimpinan sudah mendisposisi sepakat sudah menolak pemgunduran pak Asep,” ucap Ali dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (2/8).
“Artinya pak Asep tetap menjadi dirdik dan juga Plt Depdak,” kata Ali menambahkan.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebelumnya membenarkan jika Brigjen Asep Guntur Rahayu mengajukan surat pengunduran diri sebagai Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi dan Direktur Penyidikan KPK. Tapi, keputusan pengunduran diri itu diambil oleh pimpinan.
Diduga niatan Asep mundur dari jabatannya itu tersebut dipicu operasi tangkap tangan (OTT) Badan SAR Nasional (Basarnas) dan penetapan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi yang berujung polemik.
“Siapa saja boleh mengajukan pengunduran diri tapi nanti keputusan akhir ada di pimpinan,” kata Alex, sapaan Alexander Marwata, Senin (31/1).
Puspom TNI sebelumnya menyatakan keberatan ketika KPK menetapkan Henri bersama Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas Letkol Afri Budi Cahyanto sebagai tersangka. Langkah ini dinilai menyalahi aturan militer.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak kemudian meminta maaf atas penetapan itu. Tanak menyebut, penyelidik dan penyidiknya khilaf. Buntut dari permintaan maaf itu, Asep dikabarkan bakal mengundurkan diri melalui surat yang disampaikan.
