HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengapresiasi sistem pertahanan laut Indonesia yang dikendalikan oleh matra Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Hal ini disampaikan Mahfud MD saat mengikuti prosesi latihan tempur gabungan yang dilakukan oleh TNI di Selat Bali. Dimana, Mahfud MD saat itu ikut di dalam Kapal Perang milik TNI AL bernama dr Radjiman Wedyoningrat – 992.
“Saya berada di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk meninjau dan menyaksikan langsung Latihan Gabungan TNI ‘DHARMA YUDHA’ thn 2023 di perairan Selat Bali,” kata Mahfud MD dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (1/8).
Sesi latihan gabungan itu dilaksanakan pada hari Senin (31/7) kemarin. Mahfud MD tidak sendiri, turut hadir adalah Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Kemudian, pimpinan 3 (tiga) kepala staf angkatan juga hadir. Antara lain ; Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, beserta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Dijelaskan Mahfud, bahwa latihan gabungan tersebut dilakukan sebagai sarana untuk mempersiapkan sistem keamanan tempur milik TNI terhadap berbagai potensi ancaman serangan dari pihak eksternal.
“Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan tempur TNI dalam rangka menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI,” ujarnya.
Dari jarak dekat, Mahfud MD melihat secara langsung bagaimana proses latihan tempur ketiga matra TNI untuk menjaga pertahanan Indonesia.
“Kami bisa menyaksikan langsung bagaimana kapal-kapal perang angkatan laut bekerja sama dengan pesawat-pesawat angkatan udara, meluncurkan tembakan presisi untuk menghancurkan kapal musuh,” tandasnya.
Untuk itu, Mahfud MD yang juga Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) ini menyampaikan apresiasi kepada institusi TNI yang memiliki alat pertahanan yang cukup baik.
“Saya kagum menyaksikan penembakan senjata strategis yang meluncurkan,” terangnya.
Beberapa senjata dan infrastruktur perang yang diakselerasi dalam misi latihan gabungan perang ini antara lain ; Rudal Exocet MM 40 B3, Rudal C-802, Rudal C-802, dan Rudal C-705. Semua ditembakkan dari 6 KRI; KRI R.E. Martadinata (KRI REM)-331, KRI Jhon Lie (KRI JOL)-358, KRI Yos Sudarso (KRI YOS)-353, KRI Abdul Halim Perdanakusuma (KRI AHP)-355, KRI Tombak (KRI TOK)-629 dan KRI Sampari (KRI SPR)-628, juga satu pesawat tempur F16 secara serentak pada sasaran eks KRI Slamet Riyadi (SRI)-352 yang disimulasikan sebagai kapal musuh.
“Apresiasi dan bangga terhadap segenap Prajurit TNI,” pungkasnya.