HOLOPIS.COM, JAKARTA – Umumnya, bila tubuh sedang dalam kondisi kurang fit akan memberikan tanda-tanda salah satunya adalah demam. Kondisi ini menjadi salah satu tanda paling sering terjadi ketika tubuh sedang melawan infeksi yang menyerang kesehatan.
Normalnya tiap manusia memiliki suhu tubuh mencapai 37 derajat celcius, namun adanya bakteri dan virus dapat menjadi penyebab infeksi pada manusia yang menaikkan suhu tubuh. Seseorang bakal dikatakan demam, bila suhu tubuh pada orang dewasa mencapai 38 derajat celcius.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ketika tubuh mengalami demam serta suhu tubuh meningkat, tubuh akan memberi tanda bahwa sedang mempertahankan diri melawan virus dan bakteri yang menjadi penyebab infeksi tersebut. Simak penjelasan berikut ini guna mengetahui apa saja penyakit dengan gejala demam naik-turun, seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com dari situs resmi Halodoc, Senin (31/7).
Demam Berdarah
Saat demam naik turun, hal ini mungkin saja pertanda gejala demam berdarah. Penyakit demam berdarah merupakan penyakit infeksi virus dengue, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Menurut World Health Organization, biasanya demam berdarah dengue (DBD) terjadi di negara-negara subtropis dan tropis, serta banyak terjadi pada musim hujan. Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang sebabkan kematian di beberapa negara asia, salah satunya Indonesia.
Itu sebabnya penyakit demam berdarah tidak boleh dianggap remeh, pasalnya DBD bisa merenggut nyawa seseorang hanya dalam hitungan hari. Tak hanya demam yang tak kunjung reda, gejala lainnya seperti munculnya ruam pada beberapa bagian tubuh, mengalami mual, muntah, nyeri pada bagian mata, dan nyeri tulang juga merupakan gejala demam berdarah. Segera periksakan kesehatan anda di fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Malaria
Tak hanya demam berdarah, penyakit yang juga sering ditemui pada negara beriklim tropis dan subtropis adalah malaria. Penyebab penyakit ini adalah Parasite Plasmodium, terdapat berbagai jenis Parasite Plasmodium yang berada di beberapa negara. Namun, penularan penyakit ini sama yaitu melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Itu sebabnya, demam naik turun bisa menjadi pertanda gejala malaria. Selain demam, gejala lainnya yang juga perlu diperhatikan yaitu sakit kepala, panas dingin, tubuh berkeringat, muntah serta diare, dan terkadang disertai nyeri otot.
Demam yang naik turun dapat menjadi pertanda malaria karena penyakit ini terjadi dalam siklus 24-72 jam, tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Selain itu, perhatikan juga ketika siklus ini awalnya anda akan merasa kedinginan dan menggigil. Barulah kemudian muncul demam, rasa lelah yang disertai banjir keringat. Gejala tersebut biasanya dapat terjadi selama 6-12 jam, dan demam akan kembali turun.
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih belum mengalami pergerakan…
Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2024/2025 makin nyaman dengan hadirnya layanan tambahan dari Pertamina…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jawa Barat…
Grab Indonesia dan OVO berkomitmen mendukung langkah pemerintah, dalam memberantas judi online sesuai dengan arahan…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) luncurkan logo baru, yang dirancang sesuai dengan peran kementerian yang…