HOLOPIS.COM, JAKARTA – Legenda Manchester United (MU), David Beckham menyesalkan betul bagaimana kondisi bekas timnya itu saat ini, dimana penjualan klub di era kepemilikan keluarga Glazer tak kunjung selesai sejak tahun 2022 lalu hingga kini.
Sebelumnya diketahui bahwa, MU sudah memiliki dua calon pembeli klub, satu di antaranya potensial untuk bisa menguasai saham sepenuhnya sesuai apa yang diinginkan keluarga Glazer.
Dua pembeli tersebut yakni Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe. Bahkan persaingan sengit terjadi di antara keduanya.
Namun, Sheikh Jassim nampak jadi yang terdepan dalam pembelian klub MU, namun sampai saat ini tak ada kabar terbaru apakah keluarga Glazer jadi melepasnya atau tidak.
Bahkan muncul anggapan bahwa keluarga Glazer hanya mempermainkan pasar pembelian klub saja dan tak serius untuk menjualnya.
Menilik ketidakjelasan proses ini, David Beckham akhirnya buka suara dan mengatakan bahwa sudah waktunya Glazer pergi meninggalkan MU.
“Saya rasa begitu (Glazer pergi), Rasanya ini murni karena para supporter menginginkannya. Sekali anda kehilangan penggemar, terutama di klub seperti Manchester United, sulit untuk merebut mereka kembali,” ucap Beckham, seperti dikutip Holopis.com dari The Athletic, Sabtu (29/7).
“Tentunya mereka sudah mencapai banyak hal, dan secara finansial, fakta bahwa kita bahkan membicarakan angka-angka terkait penjualan MU sekaligus menunjukkan sukses mereka. Tapi perubahan dibutuhkan. Kita semua sudah melihatnya, kita semua tahu itu,” tambahnya.
Lanjutnya, Beckham berharap bahwa persoalan penjualan klub ini bisa segera rampung.
“Di luar lapangan, sebagai penggemar dan mantan pemain, saya hanya ingin ini segera selesai. Harus ada keputusan. Siapa pun yang menjalankan klub, anda mau mereka memimpin dengan gairah, terlibat, membuat keputusan yang tepat, mendatangkan pemain-pemain tepat dan berinvestasi,” ucapnya.
Beckham juga mengingatkan bahwa klub butuh investasi demi menunjang kesuksesan MU.
“Sebab klub memang butuh investasi, seperti fasilitas latihan, stadion, di dalam lapangan. Hal-hal besar semacam ini perlu digarap dan perubahan memang dibutuhkan, terutama saat anda melihat tim seperti Manchester City dan apa yang mereka lakukan,” tambahnya.