Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyanyi asal Irlandia, Sinéad O’Connor meninggal dunia di usia 56 tahun. Kepergian pelantun lagu Nothing Compraes 2 U tersebut menyisakan kepedihan yang mendalam bagi keluarga serta penggemarnya.

Selain perjalanan karir, Sinéad juga dikenal degnan beberapa kontroversialnya, hingga keputusannya untuk menjadi seorang Muslimah.

Ini dia profil penyanyi yang cukup berani ini.

  • Nama : Sinéad Marie Bernadetta
  • Nama Panggung : Sinead O’Connor
  • Tanggal Lahir : 8 Desember 1965
  • Tempat Lahir : Dublin, Irlandia

Kehidupan Pribadi

Sinéad adalah anak ketiga dari pasangan John Oliver Sean O’Connor, dan Johanna Marie O’Grady. Sinead memiliki kehidupan yang berat di masa mudanya.

Di usia 15 tahun, kebiasaannya mencuri membuatnya ditahan selama 18 bulan di sebuah institusi. Di sana lah ia berkembang dari sisi musik, dan menulis.

Perjalanan Karir

Saat berada di Institusi Grianan, bakat menyanyinya didengar oleh salah satu relawan setempat yang kebetulan merupakan adik Paul Byrne, yaitu drummer badn Tua Nua.

Ia kemudian bergabung di band bernama Ton Ton Macoute. Sinéad meluncurkan album pertamanya bertajuk The Lion and the Cobra pada tahun 1987 dan langsung menerima sambutan meriah. Ia pun mendapatkan predikat Best Female Rock Vocal Performance di nominasi Grammy.

Album keduanya bertajuk I Do Not Want What I Haven’t Got juga diterima secara postif oleh masyarakat. Lagunya berjudul Nothing Compares 2 U di album itu pun membuatnya dikenal secara internasional.

Kontroversi Saturday Night Live dan Jadi Mualaf

Pada 3 Oktober 1992, ia tampil sebagai bintang tamu di Saturday Night Live. Ia pun nekat merobek foto Paus John Paull II sebagai bentuk protes kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik yang ditutupi.

Sinead O'Connor
Sinead O’Connor saat robek foto Paus. [Foto: Ist]

Sikapnya pun menerima banyak pro dan kontra di antara masyarakat. Aksi ini langsung menghebohkan kru Saturday Night Live yang tak tahu Sinéad akan melakukan itu.
Saat itu para penonton hanya bisa terdiam, tanpa tepuk tangan ataupun memberikan sorakan.

Pada tahun 2018, ia memutuskan untuk menjadi mualaf. Ia juga mengganti namanya menjadi Shuhada Davitt.