HOLOPIS.COM, JAKARTA – Band musik asal Inggris The 1975, membuat heboh banyak orang setelah menyerang pemerintah Malaysia di atas panggung Good Vibes Festival lantaran melarang praktek LGBT.
Festial tersebut langsung dibatalkan dan Matty Healy tidak lagi boleh tampil di Malaysia. Meski demikian, The 1975 bukanlah satu-satunya band musik yang secara terang-terangan mendukung LGBT di hadapan umum.
Seperti misalnya Coldplay, yang akan segera tampil di Indonesia, di mana konsep LGBT tidak diterima oleh mayoritas masyarakatnya.
Kalau begitu, bagaimana nasib konser Coldplay?
Masyarakat Indonesia pastinya tidak buta dengan sejarah Coldplay yang secara jelas menunjukkan pandangan mereka terhadap LGBT.
Karena pernah membawa bendera pelangi saat tampil, MUI pun memastikan bahwa Chris Martin dkk ini dilarang membawa simbol-simbol apapun yang berkaitan dengan LGBT saat tampil di Indonesia.
“Harus mempu menjamin konser tersebut tidak membawakan konten-konten dan simbol-simbol LGBT,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin, dikutip Holopis.com pada tanggal 20 Mei 2023 lalu.
Perdebatan terkait apakah Coldplay diizinkan untuk tampil di Indonesia pun sempat bergulir dengan hangat di antara netizen Indonesia.
Ada yang tak mempermasalahkan ideologi Coldplay dan hanya ingin mengikmati musiknya, ada pula yang tak mau menerima kehadiran Coldplay meskipun hanya sebagian kecil. Konser Coldplay akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 15 November mendatang.
Meskipun masyarakat Indonesia meminta band ini untuk menambah hari konsernya karena tiket yang sudah ludes terjual, Coldplay belum menjawab dan memberikan keputusan apakah mereka akan menambah hari konser di Jakarta.
