HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung memastikan kemungkinan pemanggilan lanjutan Airlangga Hartarto dalam kasus ekspor CPO masih sangat mungkin untuk dilakukan.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana mengatakan, pihaknya bisa saja kembali memeriksa Airlangga Hartarto pasca pemeriksaan sebelumnya.
“AH kemungkinan dipanggil lagi kalau penyidik masih membutuhkan,” kata Ketut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (27/7).
Ketut juga mengakui bahwa nama M Luthi pun akan kembali diseret dalam kasus tersebut. Mantan Menteri Perdagangan yang sempat direshuffle itu pun kembali masuk dalam daftar pemeriksaan Kejaksaan setelah sebelumnya masih berstatus sebagai saksi.
“Dijadwalkan penyidik Kejaksaan Agung dipanggil tanggal 1 Agustus 2023,” ungkapnya.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi sebelumnya pun menyatakan, mengenai keterlibatan Airlangga Hartarto dalam kasus ekspor CPO pun belum bisa ditentukan secara terburu-buru. Pasalnya, ada beberapa hal, khususnya kebijakan Airlangga sebagai Menko Perekonomian yang diduga menjadi celah di kasus tersebut.
“Saya rasa terlalu prematur untuk menyatakan keterlibatan yang bersangkutan, bahwa ini masih penyidikan awal, apakah ini tidak ada keterkaitannya dengan tindak pidana korupsi, justru ini mendalami tindak pidana yang telah terbukti sebelumnya,” kata Kuntadi, Selasa (25/7).
Kuntadi pun memberikan kisi-kisi bahwa pemeriksaan terhadap Airlangga Hartarto ini turut menggali keterkaitan kebijakan Airlangga terhadap sejumlah korporasi yang telah ditetapkan sebagai tersangka yakni Wilmar Grup, Permata Hijau Grup dan Musim Mas Grup.
“Kami harus mengetahui tentang tindakan-tindakan yang diambil, keputusan-keputusan yang diambil baik itu di dalam rapat dan sebagainya, upaya untuk mencegah, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng,” terangnya.
