HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivitas begadang atau tidur larut malam sering kali menjadi aktivitas yang tidak bisa dipisahkan bagi sebagian orang, terlebih bagi mereka yang sering mengejar deadline pekerjaan atau tugas kuliah.

Namun tahukah Sobat Holopis, kalau aktivitas begadang yang terlalu sering, selain berbahaya bagi kesehatan juga membuat berat badan mudah naik.

Menurut dr Nadia Alaydrus, aktivitas begadang akan mengurangi porsi tidur seseorang. Alhasil, badan pun akan terasa lemas. Namun, kerap kali seseorang memandang rasa lemas itu sebagai rasa lapar.

“Kadang kita kira tubuh kita tuh kelaparan, padahal bisa aja itu tuh karena kurang tidur, capek ataupun bosan,” kata Nadia seperti dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagramnya, Minggu (23/7).

Nadia pun menjelaskan, bahwa aktivitas otak yang kurang tidur akan memandang makanan sebagai hadiah positif, sehingga akan memicu seseorang untuk makan lebih banyak. Dengan kata lain, seseorang akan mengalami peningkatan nafsu makan ketika kurang tidur.

“Jadi kalau kita kurang tidur atau tidur terlalu malam akan menyebabkan produksi hormon leptin dan juga ghlerin itu menjadi kacau, sehingga rasa lapar dan juga nafsu makan itu akan meningkat. Jadi orang itu akan makan lebih banyak dan berisiko kegemukan,” jelasnya.

Tak hanya itu, dampak buruk dari kurang tidur tersebut juga akan membuat siklus waktu tidur yang normal menjadi berantaka, dan tubuh pun akan terasa gampang capek. Pada akhirnya, seseorang akan mengalami gangguan tidur.

Kendati demikian, Nadia menegaskan, bahwa peningkatan nafsu makan akibat kurang tidur tidak terjadi kepada semua orang.

“Pengaruh hormon akibat tidur berantakan itu beda-beda tiap orang. Bisa bikin orang jadi makan lebih banyak, atau justru malah sebaliknya, makannya tuh malah berkurang,” tuturnya.

“Bisa juga nih, orang begadang tapi kalorinya tetap cukup. Pada akhirnya, berat badan itu juga nggak akan nambah,” sambungnya.