HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan Indonesia dalam melewati 3 (tiga) krisis besar, sejak Indonesia merdeka.
Ketiga krisis tersebut mulai dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998 silam. Kemudian krisis keuangan global di tahun 2008-2009. Dan baru saja berakhir, yakni krisis pandemi Covid-19.
Dari ketiga krisis tersebut, lanjut Sri Mulyani, memberikan pengalaman tersendiri bagi Indonesia. Alhasil, Indonesia pun mampu untuk bangkit dan tumbuh lebih kuat.
“Indonesia bahkan menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil mengatasi krisis pandemi dengan cukup baik,” katanya sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagramnya @smindrawati, Jumat (21/7).
Keberhasilan Indonesia dalam melewati krisis pandemi tersebut tercermin dari tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh di kisaran 5 persen selama 6 kuartal berturut-turut, serta defisit fiskal yang berhasil kembali di bawah 3 persen.
Meski begitu, Sri Mulyani menegaskan, bahwa krisis pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir 3 tahun lamanya itu bukanlah krisis terakhir yang dihadapi Indonesia.
“Pandemi bukan krisis yang terakhir. Masih banyak tantangan yang akan dihadapi generasi Indonesia ke depan,” tegasnya.
Ke depan, lanjutnya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi para generasi Indonesia, mulai dari perubahan iklim (climate change) hingga perkembangan teknologi digital.
Oleh karenanya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengingatkan kepada generasi millenial yang nantinya akan menjadi penentu arah kebijakan bangsa terkait pentingnya belajar, serta kemampuan membaca dan menganalisis data.
“Karena ini yang akan menjadi dasar untuk menentukan arah kebijakan, sekaligus bekal Indonesia dalam mencapai cita-citanya,” tukasnya.