HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan II tahun 2023 sebesar Rp349,8 triliun. Dengan demikian, realisasi investasi pada periode Januari-Juni 2023 adalah sebesar Rp678,7 triliun, atau 48,5 persen dari target yang sebesar Rp1.400 triliun.
“Target investasi kita di kuartal II mencapai Rp 349,8 triliun, ini realisasi kuartal dua,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Jumat (21/7).
“Kalau satu semester, Januari sampai Juni kita sudah capai Rp678 triliun, tumbuh 16,1 persen, 48,5 persen dari (target) Rp1.400 triliun. InsyaAllah saya kok jadinya optimis karena sudah melewati satu semester, ini bisa mencapai Rp1.400 triliun,” tambahnya.
Adapun realisasi investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) di triwulan II sebesar Rp186,3 triliun atau 53,3 persen. Sementara dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp163,5 triliun atau 46,7 persen.
Sementara realisasi investasi dari PMA pada Januari-Juni 2023 tercatat Rp363,3 triliun atau 53,5 persen. Dan investasi dari PMDN sebesar Rp315,4 triliun atau 46 persen. Bahlil menyebut Indonesia masih menjadi tujuan para Investor.
“PMA kita 53,3 persen. Alhamdulillah, Indonesia masih menjadi tujuan investor untuk menanamkan modalnya,” ujarnya.
Sebaran realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada triwulan II-2023 masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp182 triliun atau 52 persen dari capaian realisasi investasi, meningkat 15,9 persen dari periode yang sama di 2022.
Sementara investasi di Pulau Jawa sebesar Rp167,8 triliun atau 48 persen, naik 15,6 persen dari tahun lalu.
Total realisasi investasi tertinggi dari PMA dan PMDN masih dipegang provinsi Jawa Barat dengan Rp53,7 triliun, diikuti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Rp43 triliun, Jawa Timur Rp31,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp26,6 triliun, dan Banten Rp24,9 triliun.