HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perlu diketahui berbeda dengan panik biasanya, seseorang yang mengidap gangguan panik dapat mengalami reaksi fisik yang parah meski penyebab kepanikannya tidak jelas dan tidak terlalu mengancam. Walaupun jarang mengancam nyawa penderitanya akan merasa panik dan ketakutan, bahkan mampu mengurangi kualitas hidup.
Biasanya gangguan panik muncul secara tiba-tiba, tanpa adanya peringatan. Kondisi ini juga bisa muncul tiba-tiba saat pengidapnya sedang mengendarai mobil, di mal, tertidur lelap, atau di tengah-tengah ujian. Jika anda salah satu orang yang mudah mengalami panik, ada baiknya kenali terlebih dahulu gejala fisik dari gangguan panik tersebut.
Hal ini bertujuan agar anda jauh lebih waspada, bila sudah merasakan gejala-gejala tersebut dimanapun anda berada. Simak penjelasannya berikut ini, seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com dari situs resmi Halodoc, Kamis (20/7).
Gejala Fisik dari Gangguan Panik
Umumnya gejala gangguan panik bisa bervariasi pada setiap orang. Namun perlu diketahui, gejala gangguan panik ini biasanya memuncak beberapa menit, pengidapnya bahkan bisa merasa sangat kelelahan ketika serangan panik mereda. Berikut ini beberapa gejala fisik dari gangguan panik yang patut anda waspadai:
1. Detak jantung cepat atau berdebar kencang
2. Berkeringat
3. Gemetar
4. Sesak nafas atau sesak di tenggorokan
5. Mual
6. Kram perut
7. Panas dingin
8. Mengalami hot flashes
9. Nyeri dada
10. Sakit kepala
11. Mati rasa atau kesemutan
Memiliki rasa takut kuat dan berlebihan pengidap gangguan panik terhadap serangan panik di lain waktu tentu saja akan menyiksa mereka. Saking takutnya, mereka mungkin berusaha keras untuk menghindari tempat maupun situasi yang dapat memicu serangan panik. Jika anda salah satu pengidap gangguan panik dan merasa kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas hidup, sebaiknya segera temui dokter atau psikolog guna memperoleh penanganan yang tepat.
Selain mendapat obat, terapi, serta perawatan medis lainnya ada beberapa tips gaya hidup yang dapat dilakukan pengidap gangguan panik, untuk mencegah maupun mengurangi munculnya gejala-gejala tersebut. Gaya hidup sehat seperti rutin menjalani perawatan, tidur cukup, bergabung dengan kelompok pendukung, rutin berolahraga, hindari kafein, alkohol, merokok, dan narkoba, serta belajar mengolah stres dan teknik relaksasi.