Advertisement
Categories: Ragam

JJ Rizal Kritik Konten YouTube yang Bahas Sejarah Tapi Hanya Khayalan

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – JJ Rizal yang merupakan seorang sejarawan, mengomentari video Helmi Yahya Guru Genbul dan Ferry Irwandi di akun YouTube R66 Newlitics dengan judul ‘Bahas Konspirasi Soekarno-Hatta dan G30S-PKI’.

Dalam akun Twitternya, JJ Rizal menuliskan mendapat pertanyaan dari seorang keponakannya terkait pembahasan dalam video tersebut. Menurutnya, ada yang salah dalam pembahasan di dalamnya.

“Barusan keponakan wa saya, dia tanya soal dialog sejarah di youtube helmi yahya dgn guru genbul, ferry irwandi lalu saya simak dan wa balik, ‘sebaiknya besok jangan lagi tonton yang begini, belum lima menit omong salah pahamnya sudah tiga paling tidak’,” tulis akun @JJRizal yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/7).

Poin pertama yang di komentarinya yakni terkait Soekarno seorang gemini tidak punya makna dan relevansi.

“Oh pasti tidak pernah membaca esei klasik biografis sukarno yg ditulis onghokham, sejarawan ini menganalisa sukarno dari sisi seorang gemini seraya bertanya soal siapa sebenarnya yg munafik sukarno atau bangsanya?,” katanya.

Kemudian, poin kedua terkait Bung Karno ingin semua rasa lokal. “Loh PNI yg didirikannya en bikin ia dibuo itu berdiri 4 Juli, mengacu ke hari kemerdekaan amerika, dikaitkan revolusi amerika dg revolusi kemerdekaan Indonesia, tokoh2nya dirujuk dlm pidato en tulisannya, jefferson, washington, lincoln,” jelasnya.

“Bahkan sukarno pernah sukacita mengundang secara khusus penulis muda mahbub djunaidi ke istana, ketika ia pada 1960an menulis suatu analisa perbandingan pancasila dgn declaration of independen amerika dan manifesto komunis,” sambung Rizal.

Poin ketiga yakni, soal Koes Ploes yang dilarang dipenjarakan. “Soal koes ploes dilarang dipenjarakan krn mengusung musik imperialis, aduh ini sdh dikoreksi oleh personil koes ploes sendiri bahwa pemenjaraan mereka hanya sandiwara, kebetulan saya menulis soal ini di @Sejarah_Jakarta,” ujarnya.

Terakhir, Rizal meminta agar jangan sembarangan membuat konten. Apalagi, generasi saat ini menggunakan YouTube untuk belajar sejarah.

“Mohon bapak2 sekalian yg terhormat hargai generasi baru seperti keponakan saya pelajar smp yg bersemangat menggunakan youtube buat belajar sejarah alternatif dari buku pelajaran di sekolah, jangan asal bikin konten bilangnya history taunya story alias buah lamunan khayalan belaka,” pungkasnya.

Share
Published by
Ronalds Petrus Gerson

Recent Posts

Kompolnas Ungkap 2 Klaster di Kasus Komplotan Polisi Peras Penonton DWP

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan adanya dua klaster besar dari sejumlah oknum polisi dalam menjalani…

5 menit ago

CCTV : Kecelakaan di Tuban, Korban Lolos dari Maut Usai Nyaris Terlindas Truk

Kamera pengawas atau yang biasa dikenal dengan kamera CCTV merekam detik-detik seorang penumpang sepeda motor…

35 menit ago

Jadwal dan Link Live Streaming Arsenal vs Ipswich di Boxing Day Liga Inggris

Jadwal dan link live streaming Arsenal vs Ipswich Town di lanjutan Boxing Day Liga Inggris…

50 menit ago

Hasil NBA : ‘Si Banteng’ Makin Loyo, Kali Ini Disikat Hawks 141-133

Chicago Bulls alias 'Si Banteng' lagi-lagi menelan kekalahan pada lanjutan NBA musim 2024/2025, kali ini…

1 jam ago

Geger, Teuku Rizky Merasa Kena Tipu Fico Fachriza pakai Modus Pinjam Duit

JAKARTA - Komika Fico Fachriza saat ini tengah menjadi perbincanngan banyak kalangan. Bukan soal standup…

1 jam ago

Kaleidoskop 2024 : IHSG di Tahun Naga Kayu Cetak Rekor Berkali-kali

Laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sepanjang tahun 2024 ini cenderung naik turun bak…

1 jam ago