HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Kemaritiman dan Investasi (Marives), Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan fungsi utama keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah untuk melakukan pencegahan terjadinya korupsi.
Dari tiga fungsi dalam pencegahan korupsi, Luhut menegaskan bahwa keberadaan KPK sebagai fungsi terakhir untuk melakukan penindakan kasus korupsi.
“Sebenarnya fungsinya KPK kan ada tiga. Perbaikan sistem, kemudian pencegahan, penindakan tuh terakhir. Saya ulangi ya penindakan tuh terakhir,” kata Luhut dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/7).
Namun, sangat disayangkan ketika saat ini masyarakat melihat KPK sebagai dewa penindakan dengan berbagai cerita serta intrik yang terjadi di dalamnya.
“Tapi kita semua ingin lihat penindakan saja. Memang senang drama. Padahal yang dilakukan KPK menurut saya sangat banyak,” tuturnya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu juga menuding pihak yang menyebut KPK dianggap tak sukses gara-gara sedikit menangkap orang sebagai orang kampungan.
“Itu dilihat jangan drama-drama saja tadi ditangkap. Kalau kurang jumlahnya ditangkap berarti nggak sukses. Saya sangat tidak setuju, kampungan itu. Menurut saya itu ndeso,” tegasnya.
Luhut meminta kerja KPK jangan hanya dilihat dari jumlah koruptor yang ditangkap. Dia mengatakan penangkapan yang berkurang, tapi makin banyak penghematan keuangan negara menjadi tanda kesuksesan KPK.
“Pemikiran modern makin kecil yang ditangkap, tapi makin banyak penghematan, itu yang sukses,” ujarnya.
Dia mengaku heran jika penindakan korupsi di Indonesia masih dibanggakan dengan banyaknya kegiatan operasi tangkap tangan. Luhut meminta semua pihak melihat masalah secara menyeluruh. Dia berharap penindakan oleh KPK tak didramatisir.
“Kita ngapain bangsa ini pamer-pamer OTT-OTT melulu, bangga lihat itu? OTT Rp 50 juta, Rp 100 juta. Kau ndak pernah cerita berapa mereka menghemat triliunan-triliunan,” bebernya.
“Saya ingin pencerahan saja kepada teman-teman sekalian supaya kita melihat masalah itu holistik. Jadi jangan didramatisir,” lanjutnya.