Lebih lanjut, Laksda TNI Julius Widjojono juga menyampaikan bagaimana kronologi pencopotan baliho bergambar wajah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden di kawasan Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Sekira pukul 09.49 WIB Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat WA dari putra Bupati Barito Utara, Ahmad Gunadi tentang permohonan ijin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud. Saat Dandim melihat kiriman foto tersebut, dirinya baru menyadari adanya kejanggalan yaitu adanya banner foto Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang juga berada di lahan Makodim 1013.
“Kemudian Dandim perintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot banner foto Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw,” terangnya.
Sayangnya, pencopotan baliho tersebut viral dan menjadi perdebatan publik. video yang berdurasi 31 detik tersebut justru dinarasikan bahwa oknum TNI arogan dengan mengancam relawan dengan copot baliho Ganjar Pranowo. Narasi yang dibangun adalah demokrasi tekah dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh. Oknum Komandan TNI bernama Edi Purwoko memaksa baloho Ganjar Pranowo diturunkan secara sepihak, oknum mengancam relawan saya pecahkan kepalanya kalau masih berani pasang, Panwaslu dipaksa hadir menyaksikan penurunan baleho tersebut, padahal pemasangan baliho sah-sah saja karena belum masa kampanye, Apa Komandan ini anti Ganjar Pranowo ? atau ada perintah untuk membela Capres lain ?.
Demi meluruskan narasi negatif kepada TNI tersebut dan juga dengan merujuk pada arahan Panglima TNI tersebut, maka pencopotan baliho Ganjar Pranowo tersebut sesuai dengan prosedur.
“Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan Netralitas TNI pada Pemilu 2024, ya di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye,” pungkasnya.