HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bagi para orang tua anabul alias anak bulu, pasti langsung panik saat si kucing tiba-tiba batuk-batuk tanpa henti. Segala macam obat pun langsung dibelikan, dan buru – buru menghubungi dokter hewan.
Namun sebelum panik, ada baiknya para pemilik kucing mengetahui dulu apa saja penyebab kucing batuk, agar lebih memahami kondisi si anak bulu.
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan merupakan penyebab kucing batuk yang biasanya paling umum. Infeksi ini biasanya dikarenakan bakteri atau virus, seperti feline herpesvirus, feline calicivirusis, serta influenza.
Tak hanya batuk, infeksi ini juga bisa menyebabkan kucing mengalami sesak napas, tidak nafsu makan dan lemas.
2. Pneumonia
Batuk-batuk pada kucing juga bisa disebabkan karena peradangan paru-paru. Bisa juga karena masuknya benda asing ke paru-paru kucing. Gejala yang terlihat adalah batuk, lemas, hingga mengeluarkan lendir warna hijau.
3. Penyumbatan di Saluran Pernapasan
Penyumbatan bisa terjadi karena kucing menelan benda asing misalnya mainan, bola, plasti, atau hairball (bulunya). Ini pun membuat kuing berusaha mengeluarkannya dengan batuk dan muntah.
4. Asma
Asma juga tidak hanya penyakit yang diderita manusia loh, Sobat Holopis. Kucing juga bisa menderita asma. Asma ini dipicu oleh paparan zat reaksi alergi yang masuk ke saluran pernapasan. Biasanya batuk-batuk karena asma juga diiringi dengan napas yang memiliki suara.
5. Efusi Pleura
Kondisi ini adalah penumpukan cairan yang ada di rongga tipis di antara paru-paru serta seliput pelindung paru-paru.
6. Heartworms
Kondisi ini disebabkan oleh cacing parasit bernama Dirofilaria Immitis yang disebabkan gigitan nyamuk pada hewan. Jika menderita ini, kucing akan mengalami batuk-batu, lemas, tidak nafsu makan, muntah, dan penurunan berat badan.
7. Iritasi Saluran Pernapasan
Infeksi ini bisa disebabkan karena beberapa hal, misalnya parfum, debu, bahkan asap rokok. Gejala yang didapatkan pun mirip seperti asma, yaitu batuk-batuk dan napas berbunyi.
Jika penyakit anabul semakin parah, lebih baik di bawa ke dokter kulit ya, Sobat Holopis.