HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anies Baswedan menuding kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat carut marut dan sibuk dengan permainan proyek.
Mantan Mendikbud yang dipecat oleh Presiden Jokowi itu berbicara pada Jumat (14/7), pemerintah lebih sibuk mengurus kurikulum dan bukan pada SDM atau tenaga pendidiknya.
“Karena kepemimpinannya itu yang menentukan kualitas sebuah sekolah,” kata Anies saat berbicara di sebuah diskusi seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (15/7).
Sehingga, ladang pendidikan kemudian hanya menjadi Bancakan proyek dan sebatas sibuk mengutak-atik kurikulum tanpa memperhatikan tenaga pendidik.
“Tapi yang kita sering kotak-katik itu bukunya, kurikulumnya, proyek, proyek, proyek, proyek,” tukasnya.
Siklus yang terjadi di pemerintahan termasuk ketika dirinya menjadi Mendikbud adalah banyak tenaga pendidik yang kehidupannya sangat pas-pasan.
Akibatnya, konsentrasi para tenaga pendidik tersebut menjadi berantakan karena terbelah menjadi dua termasuk untuk kehidupannya.
“Satu, gurunya bisa konsentrasi ngajar. Kalau pendapatan dia hanya cukup buat hidup 15 hari, ya 15 hari kemudian dia kesulitan. Jadi pendapatan dia harus cukup, kesejahteraan guru harus baik sehingga dia bisa fokus pada mengajar,” tuturnya.
“Kalau nggak ngajar sambil les, yang nggak ikut les nilainya jelek, gitu kira-kira toh? Jadi ini siklus yang bermasalah,” lanjutnya.