HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berbicara mengenai masa lalunya yang harus berhadapan dengan hukum. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu pun mendoakan agar para pihak yang telah melakukan pendzaliman kepada dirinya untuk segera bertaubat.

“Terkait dengan ini, saya ingin katakan bahwa bagi yang pernah melakukan kezaliman hukum, bertobatlah, bertobatlah,” kata Anas dalam pidatonya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (15/7).

Anas kemudian tidak menyebut pihak mana yang telah berbuat zalim kepada dirinya. Sehingga, permintaan maaf tersebut menurutnya hanya perlu dilakukan dengan pertobatan yang sungguh-sungguh.

“Tidak perlu minta maaf kepada Anas. Itu bukan sesuatu bagi saya. Tetapi cara tobat baik, jangan mengulangi lagi. Kemudian, minta maaf kepada yang menciptakan manusia, menciptakan kita semua,” ujarnya.

Mantan terpidana kasus korupsi Hambalang ini pun berharap agar ke depan tidak ada lagi yang bernasib sama seperti dirinya menjadi korban kezaliman mengatasnamakan hukum.

“Saya ingin mengirim pesan kepada yang pernah melakukan kezaliman hukum, tolong itu dihentikan. Jangan diulangi lagi, boleh terjadi pada Anas, tapi tidak boleh terjadi pada anak-anak bangsa lain agar menjadi pelajaran bagi Indonesia, bangsa ini,” tegasnya.

Anas mengklaim kasus hukum yang pernah menjeratnya membawa pelajaran penting. Menurutnya, keadilan hukum harus berlaku tanpa membedakan unsur ras hingga orientasi politik.

“Tidak boleh terjadi lagi pada anak bangsa Indonesia, apa pun agamanya, apa pun suku, apa pun ras, apa pun partainya, apa pun warna kulitnya, apa pun orientasi politiknya. Tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah, bangsa berdiri tegak sama,” tandasnya.

“Posisinya setara, posisinya egaliter. Tidak ada yang istimewa karena semua istimewa di depan Merah-Putih, Indonesia, masa depan lebih baik,” lanjutnya.