“Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas,” kata pria yang karib disapa Bobby seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya @bobbynst, Jumat (7/7).
Terlebih kata Bobby, tak jarang para pelaku kriminal bersenjata ini adalah pelaku berulang, yang artinya ia tidak hanya melakukan sekali saja tindak kejahatan tersebut.
“Apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali,” imbuhnya.
https://www.instagram.com/p/CuZLoXXAVp6/
Sayangnya, apa yang didorong Bobby malah dikontra oleh LSM bernama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Melalui siaran pers yang dirilis Rabu (12/7) kemarin, mereka menyebut bahwa Bobby tengah mengabaikan aspek Hak Asasi Manusia (HAM) dalam menarasikan hal itu. Menurut mereka, seharusnya Walikota Medan, Bobby Nasution mendukung penegakan hukum sesuai dengan perundang-undangan dan prinsip HAM.
“Pernyataan yang dilontarkan oleh Walikota Medan merupakan pernyataan abai terhadap HAM dan seolah-olah mendukung kepolisian untuk melakukan kesewenang-wenangan,” seperti disebutkan dalam siaran persnya.
Oleh sebab itu, Lembaga Swadaya Masyarakat yang dipimpin oleh Fatia Maulidiyanti tersebut pun mendesak agar Bobby Nasution segera menarik pernyataannya, karena justru berpeluang meningkatkan eskalasi kekerasan di Medan dan menambah jumlah korban.