HOLOPIS.COM, JAKARTA – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah NTT, waspada ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat angin kencang yang bersifat kering.
“Waspada potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau yang berpotensi menyebabkan meluasnya karhutla di wilayah NTT,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Kamis (13/7).
Apa yang disampaikan BMKG tersebut, berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 13-15 Juni. Dimana, sejumlah wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang yaitu sebagian Pulau Timor, sebagian Pulau Sabu, dan sebagian Pulau Rote.
Masyarakat yang ada di wilayah tersebut, diminta tidak melakukan aktivitas yang dapat memunculkan titik api di area terbuka, seperti membuang puntung rokok di tumpukan rumput atau daun kering yang mudah tersambar api.
Para petani, juga diminta untuk menghindari tindakan membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar.
Agung menjelaskan, jika titik api muncul maka berpotensi bisa meluas dengan cepat akibat angin kencang yang sifatnya kering dan upaya pemadaman juga akan lebih sulit.
Terakhir masyarakat juga diimbau agar mewaspadai angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang, kerusakan atap rumah maupun fasilitas umum lain, yang dapat mengancam keselamatan warga sekitar.
Sementara itu untuk wilayah NTB, BMKG memprakirakan adanya potensi gelombang tinggi yang mencapai dua meter lebih di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir pekan ini.
“Potensi gelombang diprakirakan mencapai dua meter lebih di wilayah perairan NTB,” kata Prakirawan Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok, Alfiansyah Pradana dalam keterangannya.
BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini, potensi tinggi gelombang di atas dua meter lebih di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.