Peranan Islam kemudian semakin besar sejak era itu. Dimana banyak sekali zona penting di NKRI yang bisa diisi oleh kalangan Islam termasuk Pesantren. Lagi-lagi kata Mahfud, ini adalah kontribusi besar dari kalangan pesantren saat itu, yakni Menteri Agama KH Wahid Hasyim, yang notabane adalah putra dari Kiai Hasyim Asyari.

“Ketika kiai Wahid Hasyim menjadi Menteri Agama itu dikeluarkan peraturan bersama dengan Menteri Pendidikan dan Pengajaran, dimana sekolah lulusan pesantren yang berjenjang itu sama civil effect-nya dengan pendidikan umum,” jelasnya.

Dengan demikian, sekolah-sekolah Islam berjenjang baik dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga sekolah tinggi berbasis Islam pun bisa setara dan sederajat dengan sekolah negeri.

“MI sama dengan SD, Tsanawiyah sama dengan SMP, Aliyah sama dengan SMA, Al Jamiah IAIN dibentuk dulu AIDA lalu dinamakan dengan perguruan tinggi lalu lahir IAIN-IAIN itu,” terang Mahfud.

Atas dasar itu semua, Mahfud MD mengatakan bahwa terkonfirmasi bahwa Pesantren dan kalangan Islam sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.

“Dengan demikian, kalangan pesantren dan umat Islam telah memberikan sumbangan besar dan menyiapkan kader-kader bangsa,” pungkasnya.