HOLOPIS.COM, JAKARTA – SMRC (Saiful Mujani Research & Consulting) keluarkan hasil survei nasional yang dilakukan pada Mei 2023, dengan temq ‘Siapa Cawapres Ganjar Pranowo?’.
Dalam diskusi bedah politik yang ditayangkan melalui kanal Youtube, SMRC TV, Kamis 6 Juli 2023, Prof. Saiful Mujani memaparkan kekuatan masing-masing nama tersebut. Siapa yang membawa dampak elektoral signifikan kepada Ganjar melawan Anies dan Prabowo?
Dalam pemaparannya, ada 3 pasangan yakni Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto, Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar.
Dari simulasi tersebut, pasangan Ganjar – Airlangga unggul tipis dari Prabowo Subianto dengan margin of error 3 persen. Kemudian, pasangan tersebut, menang telak dari Anies – AHY.
“Kalau dengan Anies selisihnya signifikan. Jadi kalau dilihat dari sini, ini kurang lebih saya sebutnya antara Ganjar berpasangan dengan Airlangga berhadapan dengan Prabowo dengan Muhaimin itu seimbang 33,2 (persen) dengan 31,1 (persen),” ujar Saiful dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Kamis (6/7).
Dalam semua simulasi pasangan Ganjar ini, tidak terdapat perbedaan suara yang signifikan secara statistik dengan perolehan suara Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan suara di atas 6,2 persen atau dua kali margin of error.
“Kalau mempertimbangkan preferensi pemilih atas tokoh mana yang terbaik untuk berpasangan dengan Ganjar agar dia menjadi lebih kompetitif untuk berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya,” kata pendiri SMRC tersebut.
Karena itu, lanjut Saiful, kalau tokoh-tokoh ini yang harus dipertimbangkan, maka pertimbangannya bukan dari aspirasi pemilih, tapi pertimbangan yang lain, misalnya, pertimbangan dari orang yang benar-benar tahu tentang tokoh-tokoh tersebut. Mereka yang tahu tentang tokoh-tokoh itu memberi penilaian objektif tentang plus dan minus mereka.
“Antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya (yang diuji) untuk berpasangan dengan Ganjar tidak berbeda signifikan. Dari sisi publik atau rakyat, tokoh-tokoh tersebut tidak ada bedanya. Karena itu, kata Saiful, untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi pasangan Ganjar bukan berdasarkan preferensi rakyat, tapi pada hal lain seperti penilaian para ahli,” tegas Saiful.
Namun demikian, Saiful menambahkan, bahwa ada hal yang dimiliki oleh satu tokoh tapi tidak dimiliki oleh tokoh lain. Kalau mempertimbangkan partai, maka Airlangga berbeda dengan tokoh lain karena dia adalah ketua umum partai Golkar, Sandiaga karena anggota PPP, dan Erick bergabung dengan PAN.
Sementara tokoh-tokoh lain tidak punya partai. Namun karena partai yang mendukung Ganjar sudah cukup untuk mendukung, lanjut Saiful, maka partai bukan segala-galanya. Karena itu, Ganjar bisa lebih leluasa mempertimbangkan hal lain di luar partai. Sementara jika faktor NU penting, ada beberapa tokoh yang bisa masuk kriteria, seperti Said, Yahya, Mahfud, dan Khofifah.