HOLOPIS.COM, MADIUN – Dua remaja di Kota Madiun harus meregang nyawa akibat ulah mereka sendiri yang memaksakan untuk berenang di bendungan sungai.

Dua korban diketahui bernama Afu Nur Hafidz, (17) warga Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, dan Hafidz Kurniawan (17) warga Desa Klegenserut, Kecamatan Jiwan.

Saksi mata di lokasi, Nurwahid mengungkapkan, kedua pelajar di SMK Jiwan, Madiun itu bergelut dengan maut di kedalam air 4 meter, Sungai Bendung Gondrog, di Desa Bedoho, Kecamatan Jiwan pada hari Sabtu (1/7) kemarin.

“Kedua korban masih sempat timbul tenggelam berusaha meloloskan diri dari kubangan sampai akhirnya tidak timbul kembali,” kata Nurwahid dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (2/7).

Kedua teman korban yang lain yang tidak ikut berenang di sungai pun sempat berusaha menyelamatkan kedua rekannya yang ternyata belum mahir untuk berenang.

Dalam kondisi kritis, kedua teman korban yang di daratan langsung lari berusaha mencari bantuan warga sekitar. Meski sebelumnya keduanya berusaha menolong korban, namun gagal.

“Iya kedua teman korban yang tidak ikutan berenang nampak tergopoh-gopoh meminta bantuan warga. Katanya dua temannya tenggelam gitu,” imbuhnya.

Usai proses evakuasi selama kurang lebih 30 menit, kedua korban masing-masing terlihat mengenakan kaos biru dan celana pendek biru, serta kaos putih dengan celana pendek hitam.

Sementara itu, Kapolsek Jiwan, AKP Gunawan membenarkan terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya kedua korban itu.

“Tidak ada tanda-tanda mencurigakan tewasnya kedua korban. Dugaan sementara korban tewas karena tenggelam saat bermain air di sungai,” kata AKP Gunawan.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, polisi mengirim jasad kedua korban ke Kamar Jenazah RSUD dr. Sudono, Madiun untuk keperluan visum.

Atas permintaan pihak keluarga korban lantaran tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, jasad keduanya diminta segera dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan.