yandex
Sabtu, 11 Januari 2025

Emak-emak Diimbau Belanja di Pasar, Harganya Lebih Ekonomis

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengimbau masyarakat untuk belanja barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Rakyat.

Dia menuturkan, bahwa selain harganya yang lebih ekonomis, belanja di Pasar Rakyat juga dapat membantu UMKM yang ada di sana untuk berkembang.

Hal itu disampaikan Zulhas usai meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (30/6) kemarin.

“Saya mengimbau, mari ibu-ibu, harga bapok yang paling bagus itu di pasar rakyat atau pasar tradisional. Selain harganya ekonomis, kita juga bisa membantu pedagang-pedagang kecil dan para pedagang UMKM di pasar rakyat,” kata Zulhas dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (1/7).

Baca Juga :  Jelang Ramadan, Pemerintah Percepat Impor Beras 600.000 Ton

Sebagai informasi tambahan, harga beras medium berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo, tercatat sebesar Rp12.000/kilogram (kg). Kemudian gula pasir Rp14.000/kg, dan minyak goreng curah Rp14.400/liter.

Lalu untuk minyak goreng kemasan MinyaKita harganya berada di kisaran Rp14.000 sampai Rp16.000/liter, serta minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter.

Sedangkan untuk harga daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp39.000/kg, dan telur ayam ras Rp29.000/kg. Selanjutnya harga bawang merah dan tepung terigu masing-masing tercatat Rp 40.000/kg dan Rp 12.000/kg.

Kemudian untuk komoditas cabai merah keriting harganya Rp35.000/kg, cabai merah besar Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 25.000/kg, bawang putih kating Rp 35.000/kg, serta bawang putih honan Rp 35.000/kg.

Baca Juga :  Masyarakat Jangan Kaget, Harga Pangan Diprediksi Naik

Berdasarkan hasil pantauan tersebut, terlihat adanya kenaikan harga komoditas daging dan telur ayam. Menurut Zulhas, kenaikan harga tersebut terjadi karena kurangnya pasokan kedua komoditas tersebut.

“Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah yaitu sebesar Rp33.000 per kilogram, sehingga merugikan pedagang. Kalau pedagang rugi, sebelum ayam tumbuh besar sudah di-cutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya,” kata Zulhas.

“Jika stok kurang, maka harganya naik,” tambahnya.

Dia pun berharap, harga daging dan telur ayam yang naik saat ini dapat kembali normal dalam beberapa pekan ke depan. “Mudah-mudahan dalam jangka waktu 2-3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali,” harapnya.

Baca Juga :  Akhirnya Satgas Impor Ilegal Resmi Dibentuk, Efektif Kerja Pekan Depan
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral