HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa Johnny G Plate diduga sudah mengetahui bahwa pelaksanaan proyek BTS 4G sebenarnya tidak bakal selesai tepat waktu.
Dalam surat dakwaan Johnny G Plate yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum, kader partai Nasdem itu padahal selalu menerima laporan progress pekerjaan penyediaan infrastruktur BTS 4G dan Infrastruktur Pendukung Paket 1, 2, 3, 4, dan 5 melalui rapat-rapat yang diikutinya sejak bulan Maret 2021, Oktober 2021, November 2021 dan bulan Desember 2021.
“Dari laporan Project Management Office (PMO) maupun dari Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latif menyatakan bahwa pekerjaan Penyediaan Infrastruktur BTS 4G dan Infrastruktur Pendukung Paket 1, 2, 3, 4, dan 5 mengalami keterlambatan/Deviasi Minus rata-rata (-40%) dan dikategorikan sebagai kontrak kritis,” kata jaksa dalam dakwaannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (27/6).
Johnny diduga juga menyepakati usulan dari Anang Achmad Latif untuk tetap melakukan pencairan anggaran proyek sepenuhnya.
“Terdakwa Johnny Gerard Plate tetap menyetujui usulan/langkah-langkah yang dilakukan Anang Achmad Latif untuk menggunakan instrumen Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 184/PMK.05/2021 (PMK 184/2021) yaitu membayarkan pekerjaan 100 persen dengan jaminan Bank Garansi dan memberikan perpanjangan pekerjaan sampai dengan 31 Maret 2022, padahal tidak memperhitungkan kemampuan penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan,” urainya.
Sebagai timbal baliknya, Johnny kemudian kerap meminta jatah Rp 500 juta per bulan kepada Anang Achmad Latif.
“Johnny Gerard Plate pada waktu dan tanggal yang tidak dapat ditentukan antara bulan Januari-Februari 2021 meminta uang kepada Anang Achmad Latif sebesar Rp 500 juta per bulan yang terealisasi dari bulan Maret 2021 sampai dengan Oktober 2022,” terangnya.
Namun, uang itu justru diminta oleh Anang kepada perusahaan konsorsium penyedia jasa pekerjaan Penyediaan Infrastruktur BTS 4G dan Infrastruktur Pendukung Paket 1, 2, 3, 4, dan 5.
Jaksa mengatakan, selain menerima uang tunai Rp 500 juta per bulan sebanyak 20 kali dengan total Rp 10 miliar, Johnny Plate juga menerima duit Rp 4 miliar dari Irwan yang diserahkan secar bertahap masing-masing Rp 1 miliar dengan menggunakan kardus.
Setiap negara biasanya memiliki budaya masing-masing yang meriah dalam merayakan Hari Raya Natal, salah satunya…
Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…
Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…
Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…
Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…