HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala kontraktor kelompok militer Rusia, Wagner Yevgeny Prigozhin tak terima disebut Putin sebagai pengkhianat. Wagner pun mengunggah sebuah pesan yang berisi bahwa pasukannya telah menguasai fasilitas militer di kota, termasuk lapangan terbang.
“Kita semua siap mati. Semua siap mati, semua 25.000, dan kemudian 25.00 lainnya,” kata Wagner, dikutip Holopis.com, Senin (26/6).
Seolah-olah menolak tuduhan pengkhianat yang dilontarkan Putin, Wagner mengatakan bahwa kelompoknya siap mati demi Rusia.
“Kami mati untuk rayat Rusia,” lanjutnya.
Sebagai informasi, gerakan Wagner yang dianggap sebagai pemberontakan tersebut dimulai, ketika ia membuat video, yang menolak perintah Rusia untuk menyerang Ukraina.
Ia mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh kepemimpinan militer Rusia harus dihentikan.
Lalu, ia mengatakan bahwa kelompoknya sudah melintasi perbatasan Ukraina ke Rusia dan malah siap untuk melawan militer Rusia di sepanjang jalan.
Wagner mengklaim kelompoknya berhasil merebut markas tentara Rusia tanpa menggunakan peluru. Ia juga mengklaim mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Menyaksikan aksi yang dianggap pengkhianatan terbuka, Kementrian Pertahanan Rusia pun membuat kasus pidana untuk Wagner karena telah mengumumkan pemberontakan bersenjata kepada negara.