HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja terkini dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023.
Dia mengklaim, kinerja keuangan negara sampai dengan akhir Mei 2023 masih terjaga positif, baik dari sisi pendapatan maupun negara.
“Kalau kita lihat pendapatan negara mencapai Rp1.209,3 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dikutip Holopis.com, Senin (26/6).
Baca juga :
- Sri Mulyani Terima Kunjungan Paul Romer, Bahas Ekonomi dan Teknologi
- Sri Mulyani Beri Masukan Bank Dunia soal Kerangka Kerja Kemitraan Indonesia
- Sri Mulyani Jaga APBN Tetap Sehat Demi Wujudkan Asta Cita Prabowo
- Sri Mulyani Pamer Inflasi RI di 2024 Lebih Rendah dari Target
- Sri Mulyani Beri Sinyal Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun
Dengan jumlah tersebut, artinya pendapatan Indonesia sampai dengan periode Mei 2023 sudah mencapai setengah dari target APBN tahun ini yang sebesar Rp2.463 triliun, atau tepatnya 49,1 persen.
“Ini menunjukkan pertumbuhan 13 persen dibandingkan penerimaan bulan Mei tahun 2022 yang lalu,” tuturnya.
Kemudian dari sisi belanja negara, Sri Mulyani melaporkan realiasi belanja negara sampai dengan periode Mei 2023. Besarannya mencapai Rp1.005,0 triliun.
“Ini artinya 32.8 persen dari belanja negara total Belanja Negara sudah dibelanjakan dan ini naik 7,1 persen (dari periode yang sama di tahun lalu),” katanya.
Lebih.lanjut, Bendahara Negara Itu menyebut, bahwa kondisi APBN sampai dengan periode Mei 2023 masih mencatatkan surplus.
“Kondisi APBN hingga akhir Mei masih mencatatkan surplus untuk total APBN sebesar Rp204,3 triliun. Ini artinya 0,97 persen dari total produk domestik bruto yang diperkirakan tahun ini,” ujarnya.
Surplus ini mencerminkan jumlah pendapatan yang diperoleh negara masih lebih besar dibanding jumlah pengeluaran atau belanja pemerintah.
“Sedangkan dari sisi keseimbangan primer juga mencatatkan surplus 390,5 triliun,” tukasnya.