HOLOPIS.COM, JAKARTA – Politikus PDIP, Adian Napitupulu mengklaim tindakan yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mengurusi masalah di DKI adalah hal biasa.
Anggota dewan yang sempat kedapatan tertidur saat sidang paripurna itu pun mengatasnamakan keadilan ketika seorang Gubernur Jawa Tengah aktif mengurusi masalah provinsi lainnya.
“Jangan kotak-kotakkan itu. Di Jawa Tengah atau bukan Jawa Tengah. Di mana pun kita sebagai manusia ketika melihat ada persoalan yang bermuatan ketidakadilan ya bertindak aja. Kenapa kemudian bertindak masalah ketidakadilan dibatasi oleh ruang,” kata Adian dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (25/6).
Adian bahkan mengakui, Ganjar sudah sering melakukan intervensi seperti itu ke Kepala Daerah lainnya.
“Harus begitu. Dan itu dilakukan tidak cuma di Jakarta di Bali dia telepon gubernur. Di tempat lain dia telepon wali kota dan menurut kami semua harus melakukan hal yang sama,” klaimnya.
Pernyataan Adian kemudian kontradiktif dari pernyataan Jokowi sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI yang menjanjikan bisa menyelesaikan masalah banjir jika menjadi presiden.
“Nggak punya alasan begini ‘sebentar ya saya selesaikan kalau nanti saya jadi Presiden’, nggak bisa, nggak bisa gue bilang ‘eh rakyat kalian bersabar dulu dong penderitaanmu sampai Pemilu selesai sampai saya dilantik’ nggak bisa,” tukasnya.
Adian kemudian malah menyalahkan Kepala Daerah tersebut apabila tidak merespon panggilan dari seorang gubernur Jateng yang sedang kampanye menjadi capres.
“Kepala daerah dari partai lain misalnya telepon nggak diangkat ya bukan salah Ganjar lah, salah yang tidak mengangkat,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kembali melakukan kampanye di wilayah Jakarta menjelang Pemilu 2024.
Aksi kampanye berbalut blusukan itu dilakukannya di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam blusukannya, Ganjar bahkan malah sibuk mengurusi keluhan para pedagang di Jakarta mengenai besarnya biaya retribusi bulanan.