Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Krisis Iklim Ancaman Nyata Bagi Umat Manusia

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Cuaca yang semakin panas menjadi pertanda bahwa Bumi tengah terdampak oleh perubahan iklim.

“Sekarang suhu Bumi sudah naik 1,1 derajat celcius… Perubahahan iklim adalah ancaman nyata bagi umat manusia. Ini adalah masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia sepanjang sejarah. Itu urgensi dari masalah perubahan iklim,” ujar pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam pidato membuka acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 (INZS 2023) di Djakarta Theatre XXI, Sabtu (24/6).

Dino mengungkap enam realita pahit untuk memahami situasi mengenai perubahan iklim.

Menurutnya, yang pertama, manusia berpacu dengan waktu dalam menghadapi perubahan iklim. “Dalam 10 tahun terakhir suhu terpanas tercatat di muka Bumi,” katanya.

Lalu Dino mengacu pada Perjanjian Paris soal kenaikan suhu Bumi 1,5 derajat Celcius yang dikatakan masih dalam tahap aman. Ia lantas berkaca pada Carbon Budget, “untuk naik 1,5 derajat jatah kita adalah 36 miliar gigaton karbon”.

“Jadi setiap tahunnya seluruh dunia menghasilkan sekitar 4 milar gigaton karbon. Indonesia sendiri meghasilkan sekitar 600 juta gigaton karbon. Itu berarti jatah untuk menghabiskan 36 miliar Kalau jatah itu sudah habis dalam 9 tahun, sementara emisi kita tidak diturunkan dari peak (puncak), maka kita akan terancam Bumi panas,” papar Dino Patti Djalal.

Dino menyorot realita kedua, yakni kenyataan pahit bahwa bangsa-bangsa dunia lamban bergerak dalam mengatasi dampak perubahan iklim untuk menuju ke arah suhu Bumi yang aman sesuai Perjanjian Paris yakni 1,5 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, pendiri FPCI itu mengatakan perlu percepatan aksi iklim untuk mencapai target 1,5 derajat Celcius.

“Penggunaan energi terbarukan harus lebih cepat tiga kali, transisi dari electric vehicle harus lebih cept 22 kali.

Reforestasi hutan harus lebih cepat lima kali. Proses electrify industry harus lebih cepat 1,5 kali, penggunaan energi rendah karbon 8 kali lebih cepat, dan oal phase out (penghentian energi batu bara) harus lima kali lebih cepat. Jadi kita masih jauh, tempo kita ketinggalan dari apa yang dibutuhkan untuk mencapa dunia 1,5 derajat Celcius,” jelasnya di pidato pembuka INZS 2023.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

KAI dan Korlantas Polri Gencar Sosialisasikan Keselamatan Kepada Masyarakat

HOLOPIS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja...

Jokowi Resmikan Jalan Tol Jogja Solo Segmen Kartasura-Klaten

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo...

Dompet Dhuafa dan Titimangsa Gelar Teater Musikal untuk Palestina Bertajuk Tanah Yang Terpenjara

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Gencar menyuarakan kemanusiaan bagi Palestina, Dompet...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru