HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam rangka Idul Adha 1444H, DLH DKI Jakarta (Dinas Lingkungan Hidup), beri larangan kepada pantia kurban serta masyarakat untuk tidak buang limbah hewan kurban di saluran air.
Karena, limbah dari hewan kurban seperti potongan jeroan hewan bisa menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit.
“Praktik membuang limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit,” ujar Kepala Dinas DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Minggu (25/6).
Asep mengatakan, limbah tersebut bisa dibuang dengan cara dikuburkan atau dijadikan pakan Maggot BSF. Agar badan air yang terdiri dari got, selokan, dan kali ataupun sungai tetap bersih dan tidak tercemar limbah.
Jika hal tersebut dilakukan, bisa picu tumbuhnya parasit yang sebabkan penyakit menularkan sejenis hepatitis, tifus, dan penyakit mata dan kuku (PMK). “Apalagi terjadi cukup massif, ini dapat mengakibatkan dampak yang sangat luas,” tegas Asep.
Tidak hanya menimbulkan penyakit, tapi juga akan berdampak rusaknya ekosistem yang ada di badan air jika limbah hewan kurban dibuang ke saluran air.
Oleh karena itu, minta agar dalam perayaan Idul Adha 1444H bisa jadi momentum untuk tetap menjaga lingkungan.
“Semoga dengan tidak membuang limbah kurban sembarangan dan bisa mengelolanya dengan baik, bisa membuat ibadah kurban kita makin lebih berkah,” pungkas Asep.
