HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi memberikan sentilan kepada caleg Partai Demokrat, Denny Indrayana. Menurutnya, semenjak anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut tinggal di Australia, sepak terjangnya sering melakukan hal-hal yang sulit dikontrol.

“Sejak tinggal di Australia, memang Denny Indrayana ini ada perubahan, perubahan mindset saya kita,” kata Awiek dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (22/6).

Ia menyayangkan manuver yang dilakukan oleh Denny, dimana ia sengaja mencampuradukkan antara politik dengan hukum. Padahal, keduanya memiliki ranah yang berbeda.

“Kan beliau juga masuk ke dunia politik, ber-background hukum, tapi sering kali mencampuradukkan antara politik dan hukum,” ujarnya.

Salah satu yang paling disoroti Awiek adalah narasi Denny Indrayana seolah-olah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melakukan politisasi hukum dengan menarget Anies Baswedan menjadi tersangka.

Menurutnya, hal-hal semacam itu tidak betul dilakukan oleh seorang ahli hukum tata negara. Padahal, ketika seseorang memang terjerat dengan hukum, penanganan perkara tidak bisa serta merta diseret ke dalam ruang politik.

“Sekarang kan dia menskenariokan seolah-olah KPK sudah mau mentersangkakan Anies, itu kan sebuah asumsi dan tidak berdasarkan fakta hukum sama sekali. Dan faktanya, KPK masih dalam tahap penyelidikan,” terangnya.

Namun ketika memang dalam proses penyelidikan itu ditemukan adanya bukti-bukti kuat keterlibatan seseorang dalam perkara hukum, tidak boleh serta merta dianggap sebagai politisasi hukum, termasuk kepada Anies Baswedan.

“Jadi kalau kemudian ada proses hukum, ya itu proses hukum, bukan politik, gitu,” tegasnya.

Narasi Denny jelas dinilai Awiek sebagai langkah politik caleg DPR RI dari Partai Demokrat itu untuk membela mati-matian calon unggulannya, sekalipun seandainya memang dia memiliki perkara hukum.

“Ya memang begitu jadinya ketika hukum dan politik dicampuradukkan, membuat sesuatu yang sebenarnya terang benderang menjadi seolah-olah tidak terang benderang, begitu pun sebaliknya,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Awiek pun menyarankan agar Denny Indrayana bisa memberikan edukasi politik dan hukum kepada masyarakat secara benar. Kecuali memang tujuan utamanya adalah membuat kegaduhan saja.

“Sebaiknya Denny Indrayana tidak membuat kegaduhan-kegaduhan dan jadilah praktisi hukum yang bicara sesuai koridor hukum, tidak selalu mengedepankan asumsi, karena antara fakta hukum dengan asumsi itu berbeda,” tegas Awiek.

“Jadi tidak perlu mencari sensasi-sensasi berlebihan, kita bangun demokrasi dengan baik,” pungkasnya.