HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah bahwa pihaknya memberikan keistimewaan kepada Syahrul Yasin Limpo.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengakui bahwa mereka juga tidak menyangka Menteri Pertanian RI itu bakal memenuhi panggilan.

“Kalau misalkan kemarin saudara SYL itu mintanya tanggal 27, kemudian kita panggil tanggal 19. sebetulnya kita juga masih berpikir akan hadir atau tidak,” kata dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (20/6).

Oleh karena itu, Asep berdalih mengapa justru kader Partai Nasdem itu diperiksa di gedung KPK lama adalah karena ruang pemeriksaan di Gedung Merah Putih sudah penuh.

“Sehingga pada saat yang bersangkutan konfirmasi hadir untuk pemeriksaan di gedung k4 ini sudah tersetting pemeriksaan lain, kemudian pemeriksaan SYL dilaksanakan di C1, dua-duanya bergerak di gedung KPK,” kilahnya.

Asep juga mengklaim bahwa di gedung KPK lama juga masih memiliki ruang pemeriksaan yang selalu bisa digunakan.

“Di dua tempat ini juga ada tempat pemeriksaan. Memang pemeriksaan pertama itu ada di K4, tapi kalau riksanya penuh nah kita akan pindahkan ke lantai di C1,” ujarnya.

Asep pun berdalih bahwa ada keistimewaan yang diberikan oleh sosok Syahrul Yasin Limpo.

“Itu sama sekali tidak ada pengecualian atau tidak ada dianakemaskan, jadi rekan-rekan mesti paham bahwa kantor KPK ini dua-duanya mau C1 atau K4 itu kantor KPK,” pungkasnya.