HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Kementerian Agama RI, Subhan Cholid menyampaikan, bahwa selama di Arafah – Muzdalifah – Mina (Armina), para jemaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan dari makanan dengan cita rasa khas Indonesia.
“Ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu: makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina,” kata Subhan dalam keterangannya di kantor Masyariq, Makkah, Arab Saudi Senin (19/6) seperti dikutip Holopis.com.
Menu makanan siap saji ini diberikan kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu. Pertama, makan siang pada 8 Zulhijah. Ini bersamaan dengan pergerakan jemaah dari Makkah menuju Arafah.
“Dengan menu ini, maka begitu jemaah datang, sudah langsung tersedia makanan,” ujar Subhan.
Kedua, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf). Ini dimaksudkan agar jemaah tidak disibukkan oleh antrean mendapatkan makanan, namun bisa lebih fokus untuk melaksanakan ibadah yang menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji.
“Dengan makanan siap saji, maka konsumsi jemaah bisa dibagikan lebih awal. Sehingga, jemaah bisa memanfaatkan waktu wukuf untuk beribadah,” jelasnya.
Ketiga, makan malam pada 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jemaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah, yang merupakan tempat jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah bertolak dari Arafah.
“Pada proses pergerakan seperti ini, dibutuhkan distribusi makanan yang praktis dan mudah disajikan,” terangnya.
Keempat, sarapan pagi pada 10 Zulhijah, saat jemaah baru tiba di Mina. Ini juga dimaksudkan agar begitu jemaah tiba di Mina, sudah ada makanan.
Kelima, makan siang pada saat jemaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani.
“Di luar jam-jam itu, makanan di Armina akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina,” pungkasnya.
Sekadar informasi sobat Holopis. Menu makanan yang disajikan nanti memang merupakan menu khas Indonesia. Antara lain ; mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan. Selain itu, ada juga sajian bubur kacang hijau (burjo), kacang merah, serta ketan hitam. Semua menu makanan tersebut disajikan oleh Masyariq atau Muassasah dengan pengawasan dan kontrol cita rasa.
Pasangan suami istri Denny Sumargo dan Olivia Allan saat ini sedang menikmati momen-momen indah menjadi…
Kamera dashboard yang ada di mobil terkadang bisa menjadi alat bukti yang sangat penting untuk…
Pohon Natal adalah salah satu simbol paling ikonik dalam perayaan Natal. Jika sudah memasuki waktu…
Meskipun menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa dekade belakangan…
Bukan rahasia umum lagi bahwa kucing, baik kucing peliharaan maupun kucing liar selalu memiliki tingkah…
Siapa sih yang tidak tahu dengan sosok Sinterklas atau Santa Claus. Sinterklas adalah sosok yang…