Advertisement
Categories: Ekobiz

BPK Sebut Anggaran Bengkak di Proyek Kereta Cepat Bikin KAI Boncos

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencium adanya permasalahan dalam mega proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang akan segera beroperasi pada 18 Agustus mendatang.

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2022, BPK mencium adanya pembengkakan anggaran atau cost overrun dalam mega proyek tersebut.

BPK pun menilai, pembengkakan anggaran tersebut akan membuat kinerja keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menjadi boncos.

“Belum Ditetapkannya Skema Penyelesaiannya dan Pendanaan Cost Overrun Proyek KCJB Hasil Kesepakatan Indonesia-China dari Porsi Pinjaman Berpotensi Membebani Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero),” sebut BPK RI dalam laporan tersebut yang dikutip Holopis.com, Selasa (20/5).

Secara lebih rinci, penyelesaian proyek KCJB semula membutuhkan biaya investasi awal sebesar 6,071 miliar Dolar AS. Namun mengalami pembengkakan biaya (cost overrun).

Adapun dalam hal ini, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah selesai melakukan reviu atas besaran cost overrun proyek KCJB, yakni sebesar 1,45 miliar Dolar AS atau setara Rp21,75 triliun dengan kurs mata uang rupiah Rp15.000 per Dolar AS.

“Pemenuhan kebutuhan cost overrun tersebut dilakukan secara proporsional dengan porsi PT PSBI sebesar 60% dan Beijing Yawan sebesar 40% (sesuai porsi kepemilikan pada PT KCIC), baik melalui tambahan setoran modal dan/atau pinjaman,” bunyi laporan BPK.

Kemudian terhadap nilai cost overrun hasil reviu BPKP tersebut, telah dilaksanakan rapat Komite KCJB pada tanggal 3 Oktober 2022. Dalam rapat diputuskan pemberian dukungan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT KAI sebesar Rp3,2 triliun untuk kebutuhan cost overrun porsi ekuitas konsorsium BUMN pada PT KCIC.

Selanjutnya, hasil kesepakatan tanggal 14 Februari 2023 dengan pihak China diputuskan bahwa nilai cost overrun proyek KCJB sebesar 1,205 miliar Dolar AS atau Rp18,07 triliun, sehingga kebutuhan cost overrun porsi ekuitas konsorsium BUMN pada PT KCIC turun menjadi Rp2,82 triliun.

“Adapun atas sisa kebutuhan cost overrun porsi konsorsium BUMN, PT KAI akan mengajukan pinjaman kepada China Development Bank (CDB). Kesepakatan atas pengajuan pinjaman tersebut saat ini masih dalam proses negosiasi antara pihak Indonesia dan pihak Tiongkok,” bunyi laporan tersebut.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Maciej Gajos Ngaku Gol Spektakulernya ke Gawang Malut Berbau Keberuntungan

Maciej Gajos jadi pahlawan kemenangan Persija Jakarta atas Malut United usai mampu mencetak gol spektakuler…

15 menit ago

Pesawat Jeju Air Alami Kecelakaan, 62 Orang Meninggal Dunia

Maskapai Korea Selatan Jeju Air mengalami kecelakaan pesawat ketika keluar dari landasan pacu dan meledak.…

20 menit ago

Jadwal Liga Italia Malam Ini : Ada Juventus vs Fiorentina, Milan vs Roma

Liga Italia pekan ke-18 akan berlanjut, dua super big match pun bakal tersaji seperti Juventus…

30 menit ago

Hasil NBA : Oklahoma City Thunder Over Power! Hornets Korban Berikutnya

Oklahoma City Thunder (OKC) masih belum terbendung di lanjutan NBA, kali ini Shai cs sukses…

45 menit ago

Persija Satu-satunya Tim yang Bisa Sikat Malut United di Kandangnya Sendiri

Persija Jakarta jadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Malut United di kandangnya sendiri sampai paruh…

60 menit ago

Hari Minggu, Harga Emas di Pegadaian Turun Tipis

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau mengalami penurunan tipis pada…

1 jam ago