HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rokok elektrik atau vape saat ini sedang sangat digandrungi oleh banyak orang. Selain sering dianggap lebih sehat dari rokok tradisional, vaping sudah menjadi lifestyle ketika sedang nongkrong dengan teman-teman.
Namun berdasarkan sebuah penelitian ilmiah, vape tetap mengandung zat kimia yang berbahaya seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil.
Ini dia beberapa dampak vaping yang berbahaya untuk tubuh.
Bikin Ketagihan
Vape mengandung nikotin yang menyebabkan ketergantungan. Nikotin dapat melepaskan hormon dopamin dan membuat seseorang ingin ketagihan. Sehingga, vape tidak bisa dibilang pengganti lebih sehat rokok.
Memengaruhi Jantung
Nikotin yang diserap aliran darah, akan merangsang kelenjar adrenal dan melepaskan hormonepinefrin, Ini akan menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung yang meningkat.
Merusak Paru-paru
Nikotin dalam vape bisa meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru. Tak hanya itu, vitamin E yang dikandung rokok elektrik ini juga bisa menyebabkan iritas paru-paru ketika dihirup.
Meningkatkan Risiko Kanker
Vaping juga bisa meningkatkan risiko kanker. Hal tersebut karena beberapa merk vape ternyata mengandung formaldehida yang bisa memicu kanker.
Menyebabkan Gangguan Janin
Paparan nikotin dari rokok vape bisa membantu perkembangan dari janin. Penggunaan vape baik pasif maupun aktif tetap sama-sama membawa pengaruh buruk untuk janin.