HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti kepada semua pihak untuk memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia dengan sebaik mungkin. Sebab, kata dia, bonus demografi akan menjadi bencana, apabila tidak dikelola dengan tepat.
“Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang, tapi ini juga bisa jadi sebuah bencana kalo kita tidak bisa mengelolanya,” kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis (15/6) yang dikutip Holopis.com.
Adapun Indonesia sendiri, kata Jokowi, akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang, dimana sebanyak 68,3 persen penduduk Indonesia berusia produktif.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas bercerita betapa ngerinya kalau sebuah negara tidak mampu memanfaatkan peluang bonus demografi yang dimiliki.
Jokowi lantas mencontohkan, bahwa terdapat sebuah negara yang masyarakatnya lulusan S2, terpaksa bekerja sebagai tukang sapu.
“Saya lihat, saya baca di berita, ini di negara yang lain sangking sulitnya mencari kerja, lulusan S2 yang seharusnya bisa menjadi guru saat ini, menjadi tukang sapu,” kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkap terdapat sebuah negara di Afrika yang mendapat bonus demografi. Namun bonus demografi tersebut justru membuat tingkat pengangguran melonjak menjadi 33,6 persen.
“Di sebuah negara di afrika di 2015 juga mendapatkan bonus demografi. Tetapi dalam 7 tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak jadi 33,6 persen,” kata Jokowi.
Untuk itu, ia berpesan kepada semua pihak agar betul-betul memanfaatkan peluang bonus demografi ini dengan sebaik mungkin.
“Kita tidak ingin terjadi seperti itu. Oleh sebab itu, kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini,” ujar Jokowi.