HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung mendukung usulan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan untuk mempekerjakan tenaga asing alias bule sebagai pengawas proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden Jokowi pun mengakui, bahwa usulan tersebut telah disampaikan dalam rapat kabinet yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Meburutnya, usulan terkait penggunaan jasa asing untuk pengawasan megaproyek IKN di Kalimantan Timur (Kaltim) sah-sah saja dilakukan. Sebab di samping untuk menjamin kualitas, jumlah tenaga kerja asing yang akan direkrut juga hanya sedikit.
“Memang sudah diusulkan dalam rapat kalau hanya satu, dua untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan. Nanti kalau jelek bagaimana? ” ujar Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (15/6).
Orang nomor satu di Indonesia itu lantas membantah tudingan yang menyebut, bahwa penggunaan jasa asing tersebut untuk memuluskan masuknya investasi dari luar negeri.
Dia menegaskan, bahwa penggunaan jasa asing dalam proyek IKN tersebut semata-mata untuk menaikkan level kualitas pembangunan di Tanah Air, khususnya IKN.
“Kita ingin menaikan level kualitas kita. Jangan nanti hasilnya nanti kayak SD Inpres mau?” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengungkapkan rencana pemerintah menggunakan mandor asing.
Sebagaimana diberitakan Holopis.com sebelumnya, Menko Luhut menyampaikan, bahwa pemerintah akan mempekerjakan tenaga asing alias bule sebagai pengawas pembangunan IKN.
Rencana itu disampaikan Luhut, yang saat ini menjabat sebagai Satgas Percepatan Pembangunan IKN di parlemen pada Jumat (9/6) lalu.
“Saya lapor ke presiden, pengawas terpaksa dengan segala hormat pakai bule untuk kualitas. Jangan sampai Istana Presiden itu jadi tapi tidak bagus,” ujar Luhut.
Namun, rencana tersebut belakangan ini menuai banyak kritikan. Merespon kritikan itu, Luhut pun menyebut, bahwa Indonesia terkadang munafik. Dia menganggap bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia sampai saat ini masih pelu banyak belajar untuk mengemban amanat sebagai pengawas IKN.
“Kita kadang-kadang ini munafik, saya bilang pengawasan pembangunan ibu kota baru kita hire (perkerjakan) orang-orang bule aja marah. Masa kita nggak bisa? emang nggak bisa,” kata Luhut, Senin (12/6).
Luhut pun menjelaskan, bahwa maksud dari pemerintah mempekerjakan tenaga asing dalam proyek pembangunan dalam negeri, supaya tenaga kerja Indonesia dapat menyerap ilmu atau teknologi baru dari luar.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjelaskan maksud pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk memaafkan koruptor jika…
Siapa sih yang tidak tahu dengan film asal Inggris berjudul Love Actually, yang biasanya ditonton…
Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi pro dan kontra kenaikan PPN 12% yang justru…
Jika biasanya Natal identik dengan berbagai persiapan untuk dekorasi pohon natal atau rumah, Hari Raya…
Di musim hujan yang saat ini sedang melanda Indonesia memang paling nikmat jika diiringi dengan…
Media sosial Twitter saat ini sedang dihebohkan cuplikan yang menunjukkan sekumpulan orang tua menduga bahwa…