“Dan tentunya ini memerlukan suatu ruang dan platform di mana kita menyampaikan pandangan ini. Kalau nahkoda sudah menentukan arah dan tujuan, tentunya jika kita memiliki pemikiran dan gagasan lain yang kita ingin tawarkan lalu Gerindra dan koalisi yang dibentuk itu sudah memutuskan akan mengusung gagasan yang mereka sampaikan,” terangnya.

Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku berat harus meninggalkan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto untuk menjajal keberuntungan dengan partai lain.

“Kita harus patuh terhadap etika politik dan hormat kepada beliau (Ketum Gerindra Prabowo Subianto). Tentunya ini keputusan yang sangat berat,” ujarnya.