HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sandiaga Salahudin Uno tidak menampik bahwa keinginannya pindah ke PPP salah satunya adalah untuk mendapatkan tiket sebagai cawapres untuk Pemilu 2024.
Namun di lain pihak, Sandiaga mengaku hanya bisa pasrah apabila nantinya PPP kemudian juga tidak bisa memperjuangkan dirinya sebagai cawapres untung Ganjar Pranowo.
“Saya ikhlas, saya bergabung ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan. Nanti keputusannya apa tentunya menjadi wewenang pimpinan partai politik dan gabungan partai politik,” kata Sandiaga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (12/6).
Sandi pun menyerahkan keputusan tersebut untuk disampaikan Mardiono pada 14 Juni mendatang, termasuk pengumuman perpindahan dirinya ke PPP.
“Itu murni adalah wewenang dan domain dari Pak Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan,” kilahnya.
Menparekraf itu pun membantah bahwa dirinya sudah meminta jawaban tertentu yang dikabarkan adalah posisi Wakil Ketua Umum.
“Mengenai jabatan, per hari ini masih menunggu berita, saya tidak pernah mematok-matok jabatan,” klaimnya.
Sandiaga lalu meradang menanggapi tudingan lamanya proses bergabungnya dirinya ke PPP karena adanya lobi-lobi soal cawapres.
“Sama sekali tidak ada pembicaraan, itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat,” dalihnya.