HOLOPIS.COM, JAKARTA – Heboh sebuah bangunan yang diduga dijadikan tempat penyimpanan alias bunker narkoba ditemukan di sebuah kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (8/6) lalu.
Penemuan bunker narkoba itu diungkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan. Namun sampai saat ini, pihak Polda sendiri masih enggan untuk mengungkap kampus ternama yang dimaksud.
“Saya belum sebutkan lokasinya di (kampus) mana, jangan muncul dulu di media,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol. Dodi Rahmawan kepada wartawan, Jumat (9/6) yang dikutip Holopis.com.
Dodi mengatakan, bahwa pihaknya telah memusnahkan sejumlah barang bukti berupa 20,7 kilogram sabu, ganja 4,3 kilogram, ekstasi 957 butir, dan obat daftar G sebanyak 4.000 butir.
Selain itu, pihaknya juga mengamankan sebuah brankas yang berisi bukti-bukti transaksi jual beli narkoba dari bangunan yang diduga bunker narkoba tersebut.
“Di bunker ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi narkoba. Informasi terakhir, sebenarnya sudah masuk 3 kilogram di situ dan sudah beredar cukup lama,” ungkapnya.
Adapun terkait dengan tersangka, Dodi juga masih enggan untuk mengungkapnya, lantaran pihaknya masih mengejar jaringan yang belum ditangkap
“Ada jaringan lembaga pemasyarakatan. Jadi, pengembangannya ke lapas,” kata Dodi.
Lebih lanjut, Dodi mengaku prihatin dengan adanya penemuan bunker narkoba di lingkungan kampus. Sebab, kata dia, peredaran narkoba di lingkup kampus itu sangat cepat.
Selain itu, dalam para pelaku juga mengatur sistem peredaran dengan profesional, yang dalam hal ini para pelaku menerapkan manajemen marketing yang terbilang rapi dalam mengedarkan barang haram tersebut.
“Peredarannya ini sangat masif, sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya. Kita akan kejar, siapa di belakang semuanya ini,” tutur Kombes Dodi.
“Makanya, kami bersama-sama menyikapinya. Manakala ada yang terindikasi terlibat sebagai pengguna, mari kita sama-sama rehabilitasi,” katanya.