HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penerapan tilang manual yang saat ini terus dilakukan aparat kepolisian diklaim bukan untuk mempersulit para pengendara yang sedang melintas.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengklaim, masyarakat seharusnya tidak usah takut dengan keberadaan polisi di jalan yang kerap dikonotasikan bakal melakukan tilang.
“Ini perlu dipahami, sehingga masyarakat betul jangan takut ada polisi, justru polisi akan membantu rekan-rekan. Jadi kami melakukan tindakan itu bukan untuk menyulitkan para pengguna jalan, tapi untuk mengingatkan untuk menjaga keselamatan mereka,” kata Latif dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (10/6).
Latif pun membantah bahwa tilang manual yang dilakukan agar polisi mendapatkan keuntungan tertentu. Perwira menengah polri itu pun mengklaim bahwa tilang justru menjadi alat edukasi.
“Bukan untuk kita banyak-banyak menilang. Tapi sebetulnya memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa seluruh ruas jalan ini sudah ada petugas,” tukasnya.
“Yang pasti apabila melihat pelanggaran pasti akan dilakukan penindakan,” sambungnya.
Latif kemudian menjelaskan mengenai keberadaan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) masih terus dilakukan meski tilang manual tetap berjalan.
“Walaupun yang tetap kita kembangkan adalah e-TLE statis maupun e-TLE mobile yang ada di Jakarta ini. Tilang ini adalah untuk mengimbangi saja yang manual. Tetapi yang akan kita kembangkan terus adalah e-TLE mobile maupun e-TLE statis yang ada di Jakarta ini,” klaimnya.
JAKARTA - Kelahiran anak menjadi momentum yang sangat diidam-idamkan oleh semua calon orang tua, khususnya…
JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penangkapan terhadap 3 (tiga) orang terduga…
Marcus Rashford saat ini sedang jadi perbincangan hangat menyusul perkataannya yang berencana cabut dari Manchester…
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengunjungi markas Unggul FC Malang di Unggul Sport Center…
Timnas Indonesia akan menjamu Filipina di laga lanjutan fase grup Piala AFF 2024. The Azkals…
Mencengangkan, ternyata pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah berlangsung…