HOLOPIS.COM, JAKARTA – Musim kemarau mulai melanda wilayah Indonesia, beberapa daerah mulai mengalami kekeringan. Oleh sebab itu dibutuhkan mitigasi untuk dampak yang disebabkan dari kekeringan bisa berkurang.
Mitigasi sendiri adalah, serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Secara umum, terkait mitigasi bencana telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Sementara itu, bencana kekeringan menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni, ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Sehingga, mitigasi bencana kekeringan adalah serangkaian upaya untuk mengurangi dampak atau risiko yang disebabkan dari bencana kekeringan terhadap masyarakat yang berada dan/atau tinggal di suatu wilayah yang terjadi bencana kekeringan.
Dikutip Holopis.com, Kamis (8/7) dari situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, berikut langkah-langkah mitigasi bencana kekeringan:
Mitigasi Sebelum Bencana Kekeringan
1. Masyarakat harus memanfaatkan sumber air yang ada secara efektif dan efisien.
2. Menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan sekitar.
3. Membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik.
4. Membuat waduk (embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
5. Memberikan perlindungan sumber-sumber air bersih yang tersedia, dan melakukan panen dan konservasi air.
6. Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih.
Mitigasi Saat Bencana Kekeringan
1. Membuat sumur pantek atau sumur bor untuk mendapatkan air.
2. Menyediakan air bersih dengan mobil tangki yang sudah disediakan oleh dinas terkait.
3. Melakukan penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan.
4 Menyediakan pompa air.
Mitigasi Sesudah Bencana Kekeringan
1. Gerakan masyarakat melalui penyuluhan.
Pada umumnya masalah kekeringan melanda di pedesaan dengan kondisi masyarakat yang kurang mengerti tentang pengetahuan mengelola sumber daya air. Dengan adanya penyuluhan masyarakat akan mentransfer ilmu bagaimana mengoptimalkan lahan kering.
2. Membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
Jaringan irigasi yang tidak dipelihara dengan baik akan selalu kering saat musim kemarau. Upaya pembangunan bendungan dan waduk adalah salah satu upaya yang bisa menampung air sungai pada saat musim hujan.
3. Pembangunan sumur
Membangun sumur adalah hal yang sulit dilakukan oleh masyarakat dengan kategori perekonomian rendah. Terlebih di daerah kekeringan mereka tidak berani asal membangun, karena deteksi air tanah belum canggih, Biaya menjadi faktor tak adanya sumur sebagai sumber air yang jaraknya sangat jauh, bahkan rela tidak mandi berhari-hari karena krisis air.