HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di wilayah Maluku, pada Minggu (4/6) sekitar pukul 07.25 WIB diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Daryono. Dari hasil analisis yang dilakukan, episenter gempa bumi itu berada di koordinat 6,92 Lintang Selatan dan 130,47 Bujur Timur.

Pusat gempa bumi, berada di laut sekira 149 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 118 km. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi yang terjadi di bagian Laut Banda tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tersebut, Daryono menjelaskan gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun,” jelasnya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Minggu (4/6).

Kemudian, terkait dengan guncangan dirasakan di daerah Saumlaki pada skala intensitas II MMI. Dengan getaran, yang dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

BMKG mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.