HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menkumham Yasonna H Laoly ngotot bahwa pemindahan Mario Dandy Satriyo dari Rutan Cipinang ke Lapas Salemba hanya karena persoalan over kapasitas.

Meski masalah over kapasitas ini telah ada jauh sebelum Mario Dandy dipenjara, kader PDIP itu membantah bahwa ada upaya perlakuan istimewa ke anak dari pelaku suap di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan tersebut.

“Jadi pertimbangan, ini disampaikan oleh kepala kantor wilayah, di sana overcrowded-nya 300 persen. Jadi dipindahkan ke Salemba berikut beberapa puluhan napi dipindahkan,” kata Yasonna dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/5).

“300 persen, dan itu protap jalan, masa pengendalian lingkungan itu 2 minggu, dan itu pasti penuh,” sambungnya.

Yasonna kemudian juga menuding ada pihak yang sengaja melakukan provokasi dengan membeberkan fasilitas mewah yang didapatkan Mario Dandy waktu masuk ke Rutan Cipinang.

“Jadi kadang-kadang, ada juga provokasi. Jadi itu saya minta jangan bikin hoaks lah. Enggak, nggak ada istimewa. Jangan bikin hoax,” klaimnya.

Yasonna malah menantang bakal melaporkan pembuat hoax tersebut ke aparat kepolisian karena tidak terima dengan keadaan yang disampaikan di media sosial.

“Nanti kalau kita laporin dia bikin hoax, nggak enak. Tapi coba lah, kalau ada fakta Pak Dirjen kasih tahu ke kita,” tukasnya.

Padahal, Yasonna sesumbar bahwa dirinya sudah mengingatkan jajarannya yakni kasus Mario Dandy sensitif dan harus dijalankan dengan benar.

“Ini kan pasti lah, saya sudah ingatkan ke Kakanwil juga Pak Dirjen, ini sensitif, barang ini sensitif, dan memang keji. Maka dia ndak boleh (mendapat) treatment, harus betul-betul,” tutupnya.