HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang pria bernama Lika Santosa, warga Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan menyampaikan kelalaian kepada petugas kesehatan di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara yang mengakibatkan istri dan bayinya meninggal dunia.
Ia menyampaikan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Selasa (9/5) lalu. Dimana ia membawa istrinya yang hendak melahirkan ke Puskesmas Pauh untuk proses persalinan.
“Tika atau istri awak nak melahirkan, masuk Puskesmas Pauh jam 10 (22.00 WIB), jam 1 setengah (01.30 WIB) lewat, istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 (02.00 WIB) belum jugo lahir,” kata Lika dalam keterangannya yang diunggah di akun Facebook pribadinya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/5).
Yang membuatnya panik dan kesal adalah sikap dari bidan dan perawat yang sedang piket di sana. Dia menyampaikan bahwa kedua petugas Puskesmas Pauh lebih memilih tidur ketimbang langsung mengurus kondisi darurat sang istri.
“Jam 3 (03.00 WIB) lewat bidang ngomong dio nak tido dulu. Istri awak dibiarkan, dakte perawat di ruang persalinan. Bidan sama perawat tidur. Awak marah, awak gadur lawan, awak bicara sama bidan, ‘apo kamu tu dak nak ngurus apo dak nak muat rujukan kondisi tika mulai lemah’,” ujarnya.
Setelah mendapatkan reaksi keras dari Lika, kedua petugas Puskesmas Pauh tersebut dikabarkan langsung bangun dan mendatangi ruang persalinan. Namun, reaksinya pun tak seperti harapan, keduanya cenderung lambat dalam melakukan penanganan dengan wajah yang masih ngantuk memaksakan bangun.
Masih di luar nalar dia, mertuanya yang ikut menemani sang istri di ruang persalinan langsung disuruh keluar, lalu pintu ruangan dikunci. Situasi ini membuat Lika semakin takut dengan kondisi sang istri dan calon anaknya, dan marah kepada kedua petugas medis itu.
“Sampai jam 5 (05.00 WIB) baru ado tindakan nak dirujuk ke Rumah Sakit AR Bunda Lubulinggau,” jelasnya.
Dan sayangnya, akibat kelalaian dua petugas medis di Puskesmas Pauh tersebut, sang istri tak bisa diselamatkan. Sebab saat tiba di rumah sakit tersebut, baik istri maupun jabang bayinya dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Sampai di AR Bunda, istri awak dak dapat diselamatkan. Istri awak ninggal baru datang di rumah sakit AR Bunda. 2 nyawa dak selamat,” keluh Lika Santosa.
Baca selanjutnya di halaman kedua
Page: 1 2
Natal adalah waktu yang penuh keceriaan, dan salah satu cara untuk merayakannya adalah dengan menyajikan…
Untuk merayakan malam tahun baru tahun ini, Sony hadir dengan solusi yang tepat untuk mengakomodasi…
Israel telah melakukan perintah penutupan terhadap salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di…
Setelah menghadiri KTT D-8 di Kairo, Mesir, Presiden Prabowo Subianto tiba kembali di Indonesia pada…
Salah satu pilihan yang paling disukai adalah parcel kue kering. Sobat Holopis bisa menyiapkan berbagai…
Kecepatan laju motor di MotoGP, top speed bisa mencapai lebih dari 350 km/jam. Dalam catatan…