HOLOPIS.COM, JAKARTA – Program Kantin Kontainer binaan Dompet Dhuafa di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jawa Tengah, bermanfaat betul bagi mahasiswanya sendiri hingga suskes beregenerasi.
Sebelumnya diketahui bahwa, Dompet Dhuafa mengadakan Press Tour mulai 30-31 Mei. Beberapa kegiatan telah dilakukan, dimana pada hari pertama Dompet Dhuafa beserta para Pewarta mengunjungi Sentra Rumah Jamur di Desa Lebo, Kab. Batang. Kemudian setelah itu mengunjungi Gedung Kesenian Sobakarti, Semarang, Jawa Tengah.
Pada hari kedua dan terakhir, Dompet Dhuafa dan para Pewarta mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jawa Tengah untuk melihat geliat program Kantin Kontainer yang telah berjalan sedemikian rupa di kampus tersebut.
Terlihat bahwa, adanya Kantin Kontainer tersebut punya manfaat yang besar, hidangan atau dagangan yang disajikan, tak hanya lezat dan bisa dinikmati khalayak umum di wilayah kampus itu sendiri, namun juga dapat menghasilkan keuntungan yang bisa membuat dompet Mahasiswa UIN Salatiga tak kering kerontang.
Kesuksesan Kantin Kontainer itu tentu berkat kerja sama dan komitmen kuat pihak-pihak terkait, dalam hal ini Dompet Dhuafa dan pihak UIN Salatiga. Sehingga, program tersebut mampu beregenerasi hingga kini.
Suksesnya regenerasi Kantin Kontainer itu pun disampaikan langsung oleh Zidni Ilman selaku Humas UIN Salatiga.
Zidni menuturkan bahwa Kantin Kontainer binaan Dompet Dhuafa tersebut punya beragam manfaat, bahkan bisa turut membuka peluang usaha bagi Mahasiswa sekitar.
Menurutnya, Mahasiswa bisa menitipkan produk buatannya sendiri ke Kantin Kontainer, sehingga nilai ekonomi yang ada, tak hanya berputar pada Mahasiswa yang memang bertugas sebagai pelayan di Kantin Kontainer tersebut saja.
“Mahasiswa boleh nitip dagangannya sendiri, namun tentu dengan sistem bagi hasil. Contohnya, ada Mahasiswa ingin menitipkan dagangannya, kemudian dijual dengan harga Rp 3000, Rp 500 nya untuk di sini (Kantin Kontainer), Rp 2500 nya untuk Mahasiswa yang menitipkan,” kata Zidni kepada Holopis.com, Rabu (31/5).
Sementara, Zidni menuturkan bahwa terkait regenerasi penjual Kantin Kontainer, ada beberapa langkah yang dilakukan, yang melibatkan pihak Dompet Dhuafa dan pihak kampus.
” Misalnya Kampus punya program ini, Dompet Dhuafa punya kualifikasinya (Mahasiswa), lalu nama yang disodorkan oleh Dompet Dhuafa diproses oleh kampus, dan disitulah ada kewenangan pihak kampus memilih nama sesuai kualifikasi yang diberikan Dompet Dhuafa,” jelasnya.
Masih terkait regenerasi penjaga Kantin Kontainer, salah satu pelayan yang juga Mahasiswa di situ mengatakan bahwa sebagian besar pelayan merupakan Mahasiswa yang sudah masuk tingkat (semester) akhir.
“Ada sistem training dari pelayan sebelumnya kepada penerus, diajarin dulu gimana caranya mengelola makanan yang ada dan lain-lain,” kata salah satu Pelayan.
Lantas, mengenai ekspansi wilayah maupun bisnis Kantin Kontainer, Zidni mengatakan bahwa ada peluang untuk itu, mengingat jumlah Mahasiswa UIN Salatiga yang banyak, bahkan ada Kantin Kontainer berupa Food Truck yang sudah berjalan.
“Ada peluang kesitu, ada Food truck juga yang sudah beroperasi,” tutupnya.
Wacana yang beredar terkait peniadaan koridor 1 (Blok M-Kota) akibat adanya MRT Fase 2A selesai…
JAKARTA - Influencer Ferry Koto menilai bahwa kemarahan PDIP kepada Joko Widodo saat ini berasal…
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para koruptor untuk…
Mungkin banyak yang tak sadar bahwa setiap transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), ada biaya jasa layanan…
Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan…
Sudah bukan rahasia umum bahwa ras terkuat di jalanan adalah emak-emak membawa motor.